1. Faktor Biologis
Faktor genetik dapat berperan dalam menentukan kecenderungan terhadap respons emosional tertentu dan kerentanan terhadap gangguan emosional. Kondisi kesehatan fisik seseorang dapat memengaruhi keseimbangan kimia dalam otak, yang dapat berdampak pada suasana hati dan respons emosional.
2. Pengalaman Awal Hidup
Kualitas interaksi dengan orang tua dan pengasuh pada masa awal hidup dapat membentuk pola hubungan sosial dan cara mengelola emosi. Keterikatan yang aman pada masa bayi dan anak-anak memainkan peran penting dalam perkembangan emosi yang sehat.
3. Lingkungan Sosial
Nilai, norma, dan ekspresi emosional yang diterima dalam budaya tertentu dapat mempengaruhi cara individu mengalami dan mengekspresikan emosi. Struktur keluarga, interaksi antara anggota keluarga, dan pola  komunikasi memiliki dampak signifikan pada perkembangan emosional.
4. Stimulus Lingkungan
Pengaruh lingkungan visual dan auditif, seperti warna, suara, dan pencahayaan, dapat mempengaruhi mood dan respons emosional. Pengalaman traumatis, baik fisik maupun emosional, dapat memiliki dampak jangka panjang pada perkembangan emosional seseorang.
5. Interaksi Sosial dan Pengalaman Pendidikan
Interaksi sosial dengan teman sebaya dapat membentuk kemampuan individu untuk beradaptasi dan merespons secara emosional terhadap orang lain. Pengalaman pendidikan dan pembelajaran dapat membentuk persepsi diri, kompetensi sosial, dan kemampuan pengelolaan emosi.
6. Pengalaman Kognitif