Waktu adalah peluh
Peluh yang diam-diam menguap tanpa kau sadari
Yang tersaruk-saruk kau buru bak candu Â
Waktu adalah mimpi
Yang setia kau rajut dalam api
Dalam sepi
Waktu adalah tawa yang berderai
Tangis yang gerimis
Di sumbu jantungmu yang mengamuk
Senyap dan remuk
Waktu adalah sesal
Saat kau tak lagi mengenali rupa menua
Pada cermin mukamu
Dan kau tak tahu
Dengan mesra waktu mengintaimu
Bersiap mengantar kepulanganmu
Jakarta, April 2020.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!