Mohon tunggu...
Lisa Cantik
Lisa Cantik Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dandim Ditangkap Menggunakan Narkoba?

6 April 2016   16:22 Diperbarui: 6 April 2016   16:38 1485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa waktu yang lalu saya menuliskan apresiasi saya kepada TNI AD di ruang publik ini, ketika Kostrad melakukan razia di kompleks perumahannya dan menangkap anggotanya sendiri, sekaligus warga sipil dan bahkan merembet ke anggota Polri dan politisi.

http://www.kompasiana.com/lissacantiq/apresiasi-untuk-tentara_56cdb3e8347b615a1c97ea24

Dalam perkembangannya, terlihat bahwa TNI AD cukup konsisten melakukan pembenahan internal itu. Seluruh prajurit di satuan-satuan TNI AD diperiksa urine dan ditemukan beberapa anggota yang positif menjadi pengguna narkoba. TNI AD kelihatannya juga terus aktif membantu BNN dan masyarakat untuk melakukan pemberantasan peredaran narkoba di lingkungan masyarakat. Alhasil, beberapa kali terjadi penangkapan dan pengungkapan peredaran narkoba oleh anggota TNI dengan pelaku yang beragam, baik anggota TNI AD sendiri, Polisi maupun warga sipil.

Sayangnya, disaat TNI AD berusaha untuk konsisten dengan komitmennya memberantas peredaran dan penyalahgunaan narkoba, ada kesan institusi lain yang berusaha menutupinya. Respon dari pihak kepolisian ketika ada anggotanya yang terlibat dalam penggerebekan di kompleks Kostrad itu mengindikasikan kecenderungan institusi itu untuk menutup-nutupi borok yang tersimpan di tubuhnya. Penyampaian pejabat kepolisian yang mengatakan bahwa nama-nama oknum polisi yang disebutkan oleh anggota Kostrad yang tertangkap ternyata tidak terdaftar, cukup jelas menggambarkan upaya pengingkaran itu.

Upaya pengingkaran itu semakin terlihat ketika beberapa anggota Kodam I mendapati lepasnya beberapa orang tahanan narkoba hasil tangkapan TNI AD di Polsek Sunggal, Medan. Ironisnya lagi, yang kemudian muncul menjadi permasalahan adalah kedatangan anggota Kodam ke Polsek itu, yang dianggap intervensi, inkonstitusional dll. Sementara lepasnya tahanan narkoba seolah-olah menjadi terlupakan. Lebih parah lagi, ketika beberapa hari yang lalu ada anggota intel Korem di Medan menangkap anggota Polri yang membawa narkoba jenis sabu-sabu dan diserahkan ke Polres, justru kemudian berkembang di media bahwa intel TNI menganiaya dan memukuli anggota Polri. Luar biasa....

Hari ini, berita yang mengejutkan kembali muncul di media terkait dengan narkoba dan TNI.

http://news.detik.com/berita/3181130/dandim-makassar-berpangkat-kolonel-digerebek-saat-pesta-sabu

Sepintas saya sedih, kecewa, dan marah karena ternyata anggota-anggota TNI itu sampai perwiranya masih banyak yang menjadi pengguna narkoba, atau mungkin juga jadi pengedarnya, padahal kita semakin berharap pada mereka untuk bisa membantu masyarakat memerangi barang haram itu. Tapi, setelah membaca keseluruhan isi berita, saya jadi kembali bersimpati dengan apa yang dilakukan oleh TNI AD. Penangkapan si kolonel itu bukanlah oleh BNN ataupun Polisi, tetapi oleh atasannya sendiri. Kasdam yang berpangkat Brigjen memimpin langsung penggerebekan itu dan kemudian mempublikasikan hasilnya melalui media...!!!

Inilah yang membuat saya kembali mengapresiasi TNI AD, tidak malu-malu dan tidak menutup-nutupi kesalahan yang dilakukan anggotanya. Berbeda dengan institusi lain yang cenderung mencari alibi dan melakukan pengingkaran, TNI AD tetap konsisten untuk melakukan pembenahan secara internal agar bisa lebih percaya diri dalam membantu masyarakat memerangi musuh bersama yang bernama narkoba itu. Seperti membersihkan sapu sebelum digunakan untuk menyapu lantai, karena akan percuma bila kita membersihkan lantai dengan menggunakan sapu yang kotor.

Salut kepada TNI AD, dan semoga ini menginspirasi yang lain untuk lebih terbuka dan meneguhkan komitmen untuk memerangi narkoba.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun