Mohon tunggu...
Liss Dyah Dewi
Liss Dyah Dewi Mohon Tunggu... Guru - Pengajar
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pengajar di Universitas Duta Bangsa Surakarta

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kunjungan Awal ke Peternakan Itik Petelur "Ngudi Mulyo" Desa Kragan

27 Januari 2022   15:20 Diperbarui: 27 Januari 2022   15:25 928
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri
Dokpri
Assalamu'alaikum wrwn ..

Halo selamat siang sahabat Kompasiana .. Bagaimana kabar kalian? Semoga kita semua selalu dalam keadaan sehat dan sejahtera ya Sahabat ...

Kali ini sy akan menceritakan sedikit pengalaman sy ketika mengunjungi ternak itik petelur di desa Kragan. Ya peternakan itik ini bernama "Ngudi Mulyo" Peternakan ini didirikan oleh kelompok tani di desa Kragan, kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar. Peternakan ini terdiri dari 15 anggota dengan diketuai oleh Bapak RT "Eko Purwanto". 

Nah, kelompok tani di desa ini mendirikan peternakan itik dikarenakan sebagian besar dari mereka mata pencahariannya adalah bercocok tanam. dan dari bercocok tanam itu mereka akan panen setuap 3 bulan sekali. Nah, sambil menunggu masa panen tiba, akhirnya mereka mendirikan usaha bersama yaitu berupa peternakan itik. Itik yang diternakkan adalah itik jenis petelur. Kenapa dipilih itik petelur, ya karena itik dapat bertelur setiap hari, sehingga panen telur itu dapat dijual dan menjadi sumber pendapatan untuk mereka. Alhamdulillah ya Sahabat ..

Akan tetapi, ternyata telur yang dihasilkan oleh ternak tersebu tidak banyak, dikarenakan metode peternakan disana masih bersifat tradisional, di mana itik digembalakan di sawah dan itik dibiarkan mencari makananya sendiri di sawah. Sebenarnya sekarang ada metode beternak itik yang lebih efektif, yaitu semi intensif, di mana itik selain digembalakan di sawah, itik juga diberikan bebagai makanan pendukung, seperti konsentrat, bekatul, tepung ikan, bungkil kedelai, maupun tepung keong dan juga bisa diberikan pakan dari pabrikan. Masalahnya adalah harga pakan2 unggul tersebut relatif mahal, dan warga belum mampu membeli pakan itu. 

Dan dari hasil dengan ketua RT, beliau mengatakan bahwa di peternakan itik tersebut dalam 1 bulan membutuhkan pakan sebanyak 2,5 ton. Woww banyak banget ya Sahabat dan pastinya mahal banget ya. Tapi menurut jurnal yg saya baa juga, ternyata pakan itik yang berupa keong emas apalgi sudah dibuat tepung keong mas itu sangat efektif sekali dalam mempercepat produksi telur itik. Jadi kepikiran memproduksi tepung keong mas ya Sahabat, hehehe ... Keong mas banyak ditemukan di sawah, dan harga 1 kg keong mas itu sekitar sepuluh ribu rupiah. Kalo keong mas itu akan dibuat tepung pastinya juga memerlukan proses dan biaya lagi ya sahabat. Akan tetapi koeng mas ini mengandung protein tinggi yang sangat baik utk itik petelur dalam memproduksi telurnya. Hmmm, semoga suatu hari nanti kita bisa memproduksi tepung keong mas ya Sahabat lalu kita berikan ke peternakan "Ngudi Mulyo" ini, hehehe ... Aamiin aamin aamiin Ya Robbal Alamin ..

Ya sekian dulu Sahabat cerita pendek dari Saya. Lain kali kita sambung lagi ya.. Selamat sore..

Wassalamu'alaikum wrwb.

Dokpri
Dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun