Mohon tunggu...
๐–“๐–Ž๐–“๐–Ž ๏ฝกโ‹†เฌ“เผ‰โ€ง.โญ’
๐–“๐–Ž๐–“๐–Ž ๏ฝกโ‹†เฌ“เผ‰โ€ง.โญ’ Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Saya percaya bahwa kata-kata memiliki kekuatan untuk menyentuh jiwa dan menginspirasi orang lain~

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Revolusi Industri: Dari Era 1.0 Sampai 5.0

6 September 2024   21:09 Diperbarui: 6 September 2024   21:59 824
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Perubahan yang diakibatkan oleh munculnya teknologi-teknologi baru dalam revolusi industri membawa dampak positif maupun negatif bagi kehidupan manusia. Peningkatan ini menjadi fondasi bagi revolusi-revolusi berikutnya, mendorong perkembangan teknologi dan ekonomi yang lebih maju di masa depan.

E. Revolusi Industri 5.0

Kehadiran teknologi digital membawa perubahan signifikan dalam kehidupan manusia, baik dalam pekerjaan maupun gaya hidup, yang menjadi lebih praktis berkat penerapan sistem otomatisasi di berbagai aspek kegiatan sehari-hari. Menurut sumber dari laman djkn.kemenkeu.go.id, Revolusi Industri 5.0 muncul saat Revolusi Industri 4.0 mencapai titik puncaknya, dan para ahli melihat bahwa era 4.0 masih dapat diperbaiki dan ditingkatkan (Triansyah A.F., dkk: 2024:67). Pada tahun 2017, Jepang menjadi negara pertama yang memperkenalkan visi Revolusi Industri 5.0. Kemudian, pada 21 Januari 2019, Industri 5.0 diresmikan sebagai respons terhadap Revolusi Industri 4.0. Pengumuman tersebut dilakukan di pameran CeBIT (CEntrum der Bro und Informations Technik) di Jerman. Konsep yang diprakarsai Jepang ini menekankan integrasi teknologi baru dalam kehidupan masyarakat, di mana manusia semakin aktif berinteraksi dengan teknologi. Berbeda dengan Revolusi Industri 4.0 yang memprediksi bahwa kecerdasan buatan (AI)ย akan menggantikan manusia, Revolusi Industri 5.0 justru melihat teknologi seperti AI dan robot sebagai mitra yang bekerja bersama manusia, bukan sebagai pengganti.

Revolusi Industri 5.0 meningkatkan efisiensi dan produktivitas dengan memanfaatkan teknologi yang dikombinasikan dengan kecerdasan manusia. Contohnya, dalam Manajemen Sumber Daya Manusia (HRM), penggunaan software HRIS (HR Information System) yang didukung oleh teknologi terbaru mempermudah pekerjaan HR (Human Resources) dan meningkatkan kesejahteraan karyawan melalui berbagai fitur. Lebih dari sekadar efisiensi ekonomi dan produktivitas, Industri 5.0 menandai pergeseran fokus dari nilai ekonomi semata ke nilai sosial dan kesejahteraan, menempatkan kesejahteraan pekerja sebagai prioritas utama.

Manfaat yang diharapkan dari Revolusi Industri 5.0 tidak hanya terbatas pada peningkatan produktivitas dan pengurangan biaya, tetapi juga mencakup pengoptimalan proses kerja. Dengan otomatisasi yang mampu mengurangi waktu untuk pekerjaan repetitif, karyawan dapat mengalihkan fokus mereka ke tugas-tugas yang lebih strategis dan kreatif. Hal ini pada akhirnya akan menciptakan pekerjaan yang membutuhkan keterampilan tinggi, sehingga meningkatkan kualitas tenaga kerja dan menambah nilai dalam proses produksi serta manajemen.

PENUTUP

Revolusi Industri telah mengalami perkembangan signifikan sejak awal abad ke-18. Dimulai dengan Revolusi Industri 1.0 yang memperkenalkan mesin uap dan mekanisasi, kemudian diikuti oleh Revolusi Industri 2.0 yang mengubah produksi dengan listrik dan lini produksi massal. Kemajuan berlanjut dengan Revolusi Industri 3.0 yang memanfaatkan teknologi informasi dan otomatisasi, hingga Revolusi Industri 4.0 yang mengintegrasikan digitalisasi melalui Internet of Things (IoT)ย dan kecerdasan buatan (AI). Saat ini, Revolusi Industri 5.0 menandai era baru yang menekankan kolaborasi manusia-mesin dan peningkatan kesejahteraan sosial. Setiap fase revolusi industri membawa perubahan mendalam dalam struktur sosial dan ekonomi, yang tidak hanya memperkenalkan teknologi baru tetapi juga mengubah cara hidup dan bekerja masyarakat. Revolusi Industri 5.0, dengan fokusnya pada sinergi antara manusia dan teknologi, menunjukkan upaya untuk mencapai kesejahteraan yang lebih baik dan inklusif.

Perusahaan dan institusi harus berinvestasi dalam teknologi yang tidak hanya meningkatkan efisiensi tetapi juga memperhatikan kesejahteraan pekerja. Peningkatan program pendidikan dan pelatihan yang relevan sangat penting untuk mempersiapkan tenaga kerja menghadapi tuntutan Revolusi Industri 4.0 dan 5.0. Pemerintah perlu mengembangkan kebijakan yang mendukung transisi adil dan inklusif serta melindungi tenaga kerja. Penelitian lanjutan juga diperlukan untuk memahami dampak sosial dan ekonomi dari setiap fase revolusi industri, guna merumuskan kebijakan dan strategi yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Annisa, A., D. (2021). Sejarah Revolusi Industri Dari 1.0 Sampai 4.0. file:///C:/Users/Asus/Downloads/SejarahRevolusiIndustridari1.0sampai4.0.pdf

Badaruddin., D. (2019). Prosiding, Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu. LPPM Universitas Serambi Mekah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun