Mohon tunggu...
๐–“๐–Ž๐–“๐–Ž ๏ฝกโ‹†เฌ“เผ‰โ€ง.โญ’
๐–“๐–Ž๐–“๐–Ž ๏ฝกโ‹†เฌ“เผ‰โ€ง.โญ’ Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Saya percaya bahwa kata-kata memiliki kekuatan untuk menyentuh jiwa dan menginspirasi orang lain~

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Revolusi Industri: Dari Era 1.0 Sampai 5.0

6 September 2024   21:09 Diperbarui: 6 September 2024   21:59 574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pada revolusi industri 1.0 atau revolusi generasi pertama merupakan revolusi pada tahap awal yang terjadi pada abad ke 18. Revolusi industri adalah transformasi besar yang berlangsung dengan cepat dan membawa perubahan drastis dalam cara hidup manusia. Sekitar tahun 1800-1900 dikenal sebagai masa awal dari Revolusi Industri 1.0. Inggris menjadi pelopor dalam revolusi ini, karena saat itu negara tersebut memiliki kestabilan sosial dan politik serta merupakan kekuatan kolonial terbesar di dunia (Purwanti, D., dkk, 2021:5). Revolusi Industri membawa perubahan besar bagi negara-negara koloni Inggris yang menjadi penyedia bahan baku untuk industri serta pasar bagi produk-produk manufaktur. Sebelum revolusi industri, mayoritas masyarakat hidup di pedesaan dan bergantung pada sektor pertanian yang memberikan pendapatan sangat terbatas.

Setelah Revolusi Industri dimulai, kesempatan kerja di sektor manufaktur meningkat, dan secara bertahap taraf hidup masyarakat pun ikut membaik. Pekerjaan yang sebelumnya sangat bergantung pada tenaga manusia dan hewan mulai tergantikan setelah penemuan alat tenun mekanis bertenaga mesin uap pada tahun 1784. Akibatnya, penggunaan tenaga manusia dan hewan menurun drastis, yang di satu sisi menyebabkan pengangguran, tetapi di sisi lain meningkatkan jumlah produksi. Penemuan mesin uap ini juga berdampak besar terhadap pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan pendapatan per kapita negara hingga enam kali lipat, yang kemudian memicu lebih banyak inovasi dan mempersiapkan dunia untuk revolusi industri berikutnya dengan kemajuan yang lebih pesat.

B. Revolusi Industri 2.0

Revolusi Industri 2.0 dimulai pada abad ke-19 hingga abad ke-20, yang ditandai dengan munculnya listrik sebagai sumber energi baru, sehingga menekan biaya produksi secara signifikan dibandingkan era sebelumnya. Pada tahun 1913, terciptalah sistem lini produksi dengan menggunakan ban berjalan. Inovasi ini membawa dampak besar pada industri otomotif, karena sebelumnya perakitan mobil memerlukan banyak pekerja untuk satu unit mobil. Namun, dengan adanya teknologi tersebut, produksi mobil dapat dilakukan secara massal, dan para pekerja hanya perlu fokus pada satu tugas khusus sesuai keahlian mereka. Inovasi lini produksi pertama kali diterapkan pada rumah pemotongan hewan di Cincinnati, Amerika Serikat, pada tahun 1870, yang menjadi salah satu tonggak penting dalam perkembangan industri manufaktur.

Pada masa itu, mobil diciptakan untuk memudahkan proses produksi di pabrik, karena sebelumnya alat transportasi darat masih bergantung pada tenaga hewan dan manusia. Revolusi industri kedua membawa perubahan besar, termasuk dalam hal produksi militer. Selama Perang Dunia II, produksi tank, pesawat, dan senjata lainnya dilakukan di pabrik-pabrik yang telah mengadopsi sistem lini produksi, sehingga mempercepat proses manufaktur secara signifikan.

C. Revolusi Industri 3.0

Pada era Revolusi Industri 2.0, proses produksi masih sangat bergantung pada tenaga manusia. Namun, dengan munculnya Revolusi Industri 3.0, kebutuhan tenaga manusia mulai berkurang secara signifikan. Revolusi Industri 3.0 ini menandai transisi dari abad industri ke abad informasi. Dalam periode antara tahun 1960 hingga 2010, berbagai inovasi dalam pengembangan perangkat lunak muncul untuk mengoptimalkan penggunaan perangkat keras elektronik. Penemuan-penemuan dalam bidang ini memungkinkan otomasi operasional mesin, sehingga mengurangi ketergantungan pada operator manusia dalam proses produksi.

Apabila Revolusi Industri 1.0 ditandai dengan kemunculan mesin uap dan Revolusi Industri 2.0 dengan penemuan listrik, maka Revolusi Industri 3.0 menonjol dengan perkembangan teknologi informasi dan penerapan elektronika dalam otomatisasi produksi (Haqqi, H & Wijayati, H, 2019:27). Revolusi Industri 3.0 dimulai pada awal 1970-an, membawa perubahan signifikan pada peradaban manusia. Berbeda dengan revolusi sebelumnya yang masih sangat bergantung pada manusia, Revolusi Industri 3.0 mulai menerapkan sistem otomatisasi yang dioperasikan oleh komputer. Teknologi digital yang digunakan dalam sistem komunikasi mempercepat penyebaran informasi, dan otomatisasi dengan perangkat elektronik dan komputer memperlihatkan kemajuan besar dalam dunia industri.

D. Revolusi Industri 4.0

Perkembangan revolusi industri saat ini telah mendorong munculnya berbagai terobosan teknologi baru yang diterima secara positif oleh masyarakat luas. Pada tahun 2011, istilah "Industri 4.0" diperkenalkan di Jerman, menandai dimulainya revolusi digital. Industri 4.0 dipercaya mampu meningkatkan produktivitas secara signifikan, dengan fokus utama pada teknologi digital yang mencakup beragam bidang, mulai dari otomatisasi hingga Internet of Things (IoT), yang terintegrasi secara luas dalam berbagai sektor industri.

Era Revolusi Industri 4.0 yang dimulai pada tahun 2018 mengintegrasikan teknologi otomatisasi dan cyber, memungkinkan pertukaran data yang cepat dalam proses manufaktur dan otomatisasi (Annisa, A., 2021:2). Berbeda dari revolusi sebelumnya, Industri 4.0 memperkenalkan Internet of Things (IoT) bersama teknologi maju lainnya seperti robotika dan ilmu pengetahuan. Teknologi digital ini memberikan dampak besar pada kehidupan manusia, mengubah pekerjaan dan gaya hidup menjadi lebih praktis dengan memanfaatkan sistem otomatisasi dalam berbagai aspek aktivitas sehari-hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun