Mohon tunggu...
Lisna Wati
Lisna Wati Mohon Tunggu... Lainnya - a working mom, exploring the depths of language

Writing and Story Telling Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Cerita PNS Gen Z: Kerjanya Nyaman, Mental Health Tetap Jalan, Tak Masalah Soal Cuan

16 Juni 2024   23:54 Diperbarui: 17 Juni 2024   00:05 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source; Canva design by Lisna

Gaji PNS golongan II alias lulusan SMA dan D-III, gaji terendah berada di rentang Rp 2,02 juta hingga Rp 3,37 juta;

Gaji tertinggi berada di rentang Rp 2,39 juta hingga Rp 3,82 juta.

Adapun untuk PNS golongan III yang merupakan lulusan S1 hingga S3 besarannya pun bervariasi. Terendah dari golongan IIIa yaitu di angka Rp 2,57 juta hingga Rp 4,2 juta dan tertingginya di rentang Rp 2,92 juta hingga Rp 4,79 juta. Namun sebetulnya, angka -- angka tersebut merupakan gaji pokok, yang belum mencakup tunjangan kinerja dan tunjangan makan pegawai. Jadi pada akhirnya Take Home Pay yang didapat pun angkanya akan lebih tinggi.

"Kalo soal gaji ya cukuplah. Buat nongkrong, ngopi, dan jalan -- jalan supaya mental health nya nggak terganggu". Begitu kata Rend i saat membahas mengenai percuanan di dunia PNS.

Rendi juga menambahkan, kalau masalah cuan masih sangat tergantung dengan lingkungan pertemanan dan gaya hidup. Meski Gen-Z identik dengan "nongkrong cantik di caf, tapi kegiatan ini tidak melulu soal menghamburkan uang. Sekedar ngobrolin masalah sehari -- hari, atau topik berat perihal investasi menjadi kebutuhan penting generasi ini. Bagi mereka, good mental health salah satunya bisa didapat dari melepas penat bareng teman -- teman setelah pulang kerja atau di hari libur.

"Ngopi jalan sih, cuma ya tetep mikir-mikir yaa. Jangan sampai boncos". Tutup Azis.

Tetap pilih Mental Health daripada cuan 

Sebagian besar kaum Gen-Z mulai aware mengenai kesejahteraan dan kesehatan mental. Bukan berarti gaji tidak penting, namun prioritas lain berupa fleksibilitas kerja dan work-life balance menjadi kebutuhan yang selaras dengan value kerja yang diimpikan. Rendi menyebut istilah "work smart", yang baginya bekerja tidak melulu perihal cuan. Namun juga kebutuhan lain yang harus diakomodir dari pekerjaan. 

"Mungkin Gen-Z sering disebut juga sebagai "generasi mageran", tapi sebetulnya kita hanya ingin bekerja dengan efisien. Ngomongin mental health itu lebih utama sih. Karena good mental health itu ngaruh banget ke performance karir. Sementara karir akan berbanding lurus dengan cuan yang diperoleh. Jadi ya saat ini, lebih penting good mental health pastinya".

Rendi menambahkan, kebutuhan anak muda saat ini di Negara kita adalah kesempatan. Menurutnya, setiap orang akan bisa jadi hebat. Sayang, kita belum tentu memiliki kesempatan yang sama baik soal pendidikan, peluang kerja, maupun akses informasi yang kredibel. Angka pengangguran yang kian tinggi dari tahun ke tahun juga seolah menjadi PR besar yang tidak kunjung selesai dikerjakan. Dirinya mengaku sangat beruntung. Di usianya sekarang sudah mendapat pekerjaan tetap sebagai PNS. Sementara hal itu belum tentu terjadi di setiap individu seusianya. Profesi PNS masih menjadi primadona. Namun saingan yang akan dihadapi sudah pasti berat. Jumlahnya begitu banyak, dan setiap tahunnya kenaikan angka usia produktif sangat pesat sehingga menambah angka pesaing diantara kalangan para pencari kerja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun