Mohon tunggu...
Lisna Wati
Lisna Wati Mohon Tunggu... Lainnya - a working mom, exploring the depths of language

Writing and Story Telling Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Rafah, All Eyes on You Now

30 Mei 2024   02:02 Diperbarui: 30 Mei 2024   02:02 765
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : Dok. Pribadi Lisna 

Bermula dari Gaza, bergeser ke Khan Younis, dan menyasar Rafah. Di Palestina, seperti tidak ada tempat aman. 

Berbagai gerakan dukungan terhadap Palestina pun kini semakin merebak. Tindakan boycot produk - produk afiliasi Israel, hingga protes keras dan demo menuntut gencatan senjata telah dilakukan. Bahkan Afrika Selatan telah mengajukan gugatan kepada Israel atas tindakan genosida. Tidak hanya itu, negara kita Indonesia, beberapa kali melakukan upaya negosiasi sebagai bentuk dukungan penuh kepada para saudara kita disana.

Aku pun turut tergerak untuk menyuarakan dukungan. Risikonya, harus terima teguran dari platform media sosial afiliasi Israel yang aku gunakan, karena dianggap membagikan konten bermuatan kebencian. Hmmm... 

Menulis tentang Palestina jujur saja sangat membuatku minder. 

"Mau menulis apanya ya?", pikirku. 

Ada begitu banyak orang dengan pengetahuan luar biasa yang mengupas dari a to z tentang sejarah Negeri itu. Sungguh luar biasa cara mereka menulis. Ilmu dan gaya bahasanya pun sangat ciamik. Beberapa berlatar belakang akademisi. Ada pula yang bergelar ustadz dan ustadzah. Belajar tentang Palestina pun tidak kaleng - kaleng, karena bahkan mereka ada yang memang pernah tinggal langsung disana.

Bermodal niat agar memperoleh kebermanfaatan jangka panjang dalam ibadah, aku memberanikan diri menulis sudut pandangku terhadap Negeri Para Nabi ini. Semoga kelak tulisan dan siapapun pembacanya, menjadi golongan orang - orang bergelimang pahala karena upayanya untuk terus memperkaya ilmu, dan mencari kebaikan dunia akherat. Aamiin.. 

"Sesungguhnya kaum muslim itu seperti satu tubuh. Apabila salah satu anggota tubuh sakit, maka seluruh tubuhnya pun akan ikut merasakan sakitnya" (Shahih Muslim 2586) 

Aku mengenal Palestina melalui media sosial. Kedua orang tuaku tidak pernah mengajari maupun mengenalkan ku pada cerita - cerita perjuangan saudara - saudaraku ini. Tentang bagaimana mereka hingga saat ini masih berada dalam penjara terbesar di dunia. Tentang bagaimana mereka masih terus bertahan ditengah gempuran perang tak kunjung reda, tentang betapa indahnya Allah SWT menguatkan hati mereka untuk terus dan terus mengimani pertolongan-Nya, meski di tengah kehilangan yang sebegitu dahsyat. Tentang bagaimana kekuatan iman mereka, yang sangat indahnya hingga menyentuh hati jutaan manusia dunia.

Palestina adalah sebuah Negeri yang sangat spesial. Julukan "Negeri para Nabi", bukan sembarang diberikan. Namun memang karena dari sanalah, puluhan Nabi yang wajib diimani oleh kaum muslim dilahirkan. 

Dan Palestina, sesungguhnya sangat dekat dengan hati kaum muslim. Menurut sejarah, kiblat Sholat pertama kali sebelum Kabah adalah Masjidil Aqsa atau Baitul Maqdis yang terletak di Palestina.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun