Bunyi adalah hasil dari getaran yang merambat melalui medium, dan dalam konteks manusia, bunyi dihasilkan melalui alat ucap yang kompleks. Proses terbentuknya bunyi dalam alat ucap manusia melibatkan beberapa langkah penting, mulai dari produksi udara hingga artikulasi bunyi.
Â
1. Produksi Udara
Proses terbentuknya bunyi dimulai dari sistem pernapasan. Udara yang dihirup oleh paru-paru dikeluarkan melalui trakea. Udara ini memberikan tekanan yang diperlukan untuk menghasilkan suara saat melewati pita suara.
Diagram sistem pernapasan manusia yang menunjukkan paru-paru dan trakea. Udara yang dihirup akan dikeluarkan melalui trakea menuju laring.
2. Fonasi
Setelah udara dikeluarkan, udara tersebut melewati laring, yang berisi pita suara. Pita suara bergetar saat udara melewatinya, menghasilkan bunyi dasar. Frekuensi getaran pita suara dipengaruhi oleh panjang dan ketegangan pita suara.
Laring dan pita suara. Pita suara bergetar saat udara melewatinya, menghasilkan bunyi dasar. Panjang dan ketegangan pita suara mempengaruhi frekuensi suara yang dihasilkan.
3. Artikulasi
Setelah bunyi dasar dihasilkan, tahap berikutnya adalah artikulasi. Pada tahap ini, bunyi dimodifikasi menjadi suara yang bermakna. Alat ucap yang terlibat dalam artikulasi meliputi:
Bibir: Menghasilkan bunyi bilabial (seperti "p" dan "b").
Lidah: Berfungsi sebagai artikulator aktif, membentuk berbagai bunyi.
Gigi: Berperan dalam menghasilkan bunyi dental (seperti "t" dan "d").
Langit-langit: Berfungsi sebagai artikulator pasif dan aktif dalam pembentukan bunyi.
Ilustrasi alat ucap manusia yang menunjukkan bibir, lidah, gigi, dan langit-langit. Setiap bagian berperan penting dalam membentuk bunyi yang berbeda.
4. Proses Akhir
Setelah bunyi dimodifikasi oleh alat ucap, suara yang dihasilkan dapat dipahami sebagai kata-kata atau kalimat. Proses ini melibatkan koordinasi yang kompleks antara berbagai bagian alat ucap dan otak.
Proses komunikasi yang menunjukkan bagaimana bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dapat dipahami oleh pendengar. Proses ini melibatkan pengolahan suara di otak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H