Masa remaja adalah masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa dan relatif belum mencapai tahap kematangan mental dan sosial sehingga mereka harus menghadapi tekanan-tekanan emosi dan sosial yang saling bertentangan, remaja ini belum mengetahui kesehatan reproduksi, hal-hal apa saja yang harus dilakukan untuk menjaga kesehatan reproduksi terkusus pada remaja wanita. Beberapa data yang dapat saya simpulkan Dari survei demografi dan kesehatan indonesia tahun 2017 tentang buku remaja dimana Pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi remaja wanita dilihat dari karakteristik presentase wanita yang belum Kawin umur 15-24 yang tau tempat penyedia informasi konsultasi Kesehatan reproduksi remaja hanya sekitar 11,6 dengan jumlah keseluruhan dari Sumatra, Jawa, Bali dan Nusa tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku yaitu 9,971. Sudah jelas Yang menjadi permasalahan disini kurangnya informasi yang diterima para remaja terkait Kesehatan reproduksi, kurangnya edukasi edukasi terhadap hal yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi.
Jumlah fasilitas kesehatan reproduksi yang menyeluruh untuk remaja sangat terbatas. Kalaupun ada, pemanfaatannya relatif terbatas pada remaja dengan masalah kehamilan atau persalinan tidak direncanakan. Keprihatinan akan jaminan kerahasiaan (privacy) atau kemampuan membayar, dan kenyataan atau persepsi remaja terhadap sikap tidak senang yang ditunjukkan oleh pihak petugas kesehatan, semakin membatasi akses pelayanan lebih jauh, meski pelayanan itu ada. Di samping itu, terdapat pula hambatan legal yang berkaitan dengan pemberian pelayanan dan informasi kepada kelompok remaja (Outlook, 2000).
Sebagai langkah awal pencegahan, dapat dilakukan penyuluhan peningkatan pengetahuan remaja mengenai kesehatan reproduksi yang ditunjang dengan materi komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) yang tegas tentang segala hal yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi remaja. Ini kita lakukan berulang-ulang agar mereka dapat mengingat dan mengetahui lebih dalam lagi karena kita ketahui bahwa Setajam-tajamnya pisau bila tidak pernah di asah tetap akan tumpul , begitulah pemikiran anak remaja saat ini.
Mari kita senangtiasa Memantau tumbuh kembang remaja saat ini agar tidak ada lagi permasalahan terkait kesehatan reproduksi dengan alasan kurangnya informasi, Jika bukan kita yg memantau mereka siapa lagi.
Liska
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H