Mohon tunggu...
Liska Simamora
Liska Simamora Mohon Tunggu... Ilmuwan - Jangan malu dan sedih dibilang bodoh, mungkin itu benar

A life-time student at University of Life

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Trip di Musim Kemarau

23 Juli 2023   20:46 Diperbarui: 23 Juli 2023   20:47 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Vertical Garden di BBPPM Yogyakarta (Doc. Pribadi)

Siang itu langit sangat biru, bersamanya ada beberapa kumpulan awan putih bersih. Kumenemukan satu makna kehidupan bahwa sesuatu yang indah mampu menghilangkan lelah

Sepanjang Bulan Juli ini di wilayah domisili saya Kabupaten Semarang dan sekitarnya, matahari cenderung bersinar terik. Sinarnya silau membuat mata yang terpapar menutup sipit dan panasnya sampai menembus kulit. Sepanjang mata memandang semua terlihat kering. Ciri-ciri musim kemarau sudah berlangsung setidaknya kurang lebih dua bulan terkahir. Sesekali turun hujan namun hanya sebentar dan tidak deras. 

Setiap musim selalu punya keindahan masing-masing. Tidak terkecuali di musim kemarau yang bila kita lihat ke langit selalu menampilkan warna biru bersih dan dihiasi beberapa kumpulan awan putih tipis dan tebal. Bila mengingat panasnya cahaya dan udara di luar rumah, terkadang membuatku perlu berpikir dua atau tiga kali untuk menikmati suasana luar, namun ternyata  langit biru dan kumpulan awan putih bersih yang mengelilinginya merupakan penggoda terkuat bagiku untuk tetap melangkah keluar rumah menikmati keindahan apa di bawah sinar yang terik ini. 

Trip kali ini bukan spontanitas karena menilik keindahan langit biru dari balik jendela rumah atau ruang kerja. Trip ini sudah direncanakan sejak Bulan Mei 2023 bersama dengan adik-adik mahasiswa yang sedang menempuh Semester empat. Trip yang dilaksanakan melalui salah satu Mata Kuliah bernama Studek  (Studi dan Ekskursi). Peletakan kegiatan ini di Bulan Juli merupakan suatu keberuntungan bagi saya yang menyukai perjalanan musim kemarau.

Saya dan rombongan tim berangkat dari kampus UKSW pada Hari Kamis pukul 05:30 WIB. Jarak tempuh ke lokasi tujuan studek yang pertama kurang lebih 2 jam melalui Magelang. Jam 08:20 kami tiba di tujuan pertama Balai Besar Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi  BBPPMDTT Yogyakarta atau nama paling singkatnya adalah BBPPM Yogyakarta. Acara akan dimulai jam 09:00 WIB namun kami tiba terlalu cepat sehingga kami gunakan untuk acara sesi foto-foto di beberapa titik lokasi. Lokasinya sangat bersih, asri dan tertata. Keramahan Bapak/Ibu staf di BBPPM Yogyakarta  dan lokasi yang adem membuat suasana sangat nyaman. Perlahan-lahan letih karena harus bangun jam empat pagi dan perjalanan kurang lebih 2 jam perlahan-lahan terlupakan. Jam 09:00 acara berlangsung di dalam ruangan Arjuna mendengarkan pemaparan dari narasumber dengan durasi sekitar 60 menit. Kegiatan selanjutnya menunggu di depan mata yaitu eksplor demplot di luar ruangan. Kegiatan yang paling ditunggu-tunggu. 

Terpesona pada Pandangan Pertama

Peserta dibawa keluar ruangan melalui pintu sebelah barat ruang pertemuan. Berjalan kurang lebih 200 m ke titik demplot tanaman hidroponik. Selanjutnya menuju demplot tanaman konvensional saya melihat salah satu gedung olahraga dimana bagian atas, bawah, depan dan belakang  dikelilingi dengan bunga air mata pengantin. Dari jarak sekitar 500 m dari ruang pertemuan sudah mencuri perhatian saya karena sangat suka melihat tumbuhan bisa mencapai bangunan yang tinggi. Semakin dekat jarak saya dengan gedung tersebut semakin saya terpesona betapa adem dan sejuknya bangunan itu di saat matahari sedang semangat-semangatnya menembus ubun-ubun. Sambil adik-adik mahasiswa melanjutkan kegiatannya mendengarkan informasi dan pengetahuan dari staf  Penggerak Swadaya Masyarakat (PSM) saya justru tenggelam dengan keindahan yang berasal dari perpaduan langit biru cerah, awan putih bersih serta warna hijau daun bunga pengantin dan bunganya berwarna pink keunguan. 

Tanaman bunga pengantinnya terawat dengan baik, lebat menunjukkan asupan nutrisi yang cukup tentu saja menambah keanggunannya hingga mencapai atap bangunan tersebut. 

Ide Kreasi dengan Bunga Air Mata Pengantin (Doc. Pribadi)
Ide Kreasi dengan Bunga Air Mata Pengantin (Doc. Pribadi)
Indah dan Bermanfaat

Pemandangan ini bukan lagi sesuatu yang baru bagi saya namun setiap kali melihat teknik budidaya tanaman seperti ini, selalu membuat mood saya menjadi lebih baik. 

Sistem ini dinamakan vertical garden. Sistem pertanian memanfaatkan ruang secara vertikal sangat cocok di daerah perkotaan yang memiliki lahan atau ruang tanam yang semakin sedikit sehingga vertical Garden ini bisa menjadi solusi produksi oksigen lebih banyak. 

Jenis tanamannya bisa bermacam-macam tergantung kebutuhan apa yang ingin ditawarkan. 

Jika ingin menawarkan estetika maka tidak ada salahnya menanam tanaman hias. Jika ingin membantu memenuhi pangan maka bisa menanam tanaman hortikultura. 

Namun bisa juga sekaligus menawarkan keduanya yaitu nilai estetika dan nilai guna. Jika apa yang  kita kerjakan bisa sekaligus indah dan bermanfaat kenapa memilih salah satunya? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun