Apakah itu ChatGPT?
ChatGPT ini adalah suatu fitur yang ada dalam suatu aplikasi chatbot. Chatbot itu sendiri adalah sebuah sistem percakapan otomatis. ChatGPT ini dikembangkan oleh perusahaan OpenAI. ChatGPT yang masih viral diperbincangkan ini ternyata sudah merupakan model GPT-3. Genereative Pre-Trained Transformer (GPT) adalah transformer yang telah dilatih secara generatif.Â
Transformer itu sendiri adalah kemampuan dari fitur ini untuk mengubah model bahasa seperti bahasa manusia secara natural. Selanjutnya dilatih artinya bahwa jawaban atau teks  yang dihasilkan merupakan hasil training  model  dari data-data yang tersedia dari berbagai sumber. Terakhir adalah generatif artinya adalah kemampuan fitur ini untuk generates atau generasi (menghasilkan) informasi dan pemahaman akan informasi tersebut.Â
ChatGPT terus mengalami perkembangan dimulai dari model GPT-1 yang diperkenalkan pada tahun 2018 dilanjutkan dengan model GPT-2 pada tahun 2019 dan yang terkini adalah model GPT-3 Â yang sudah digunakan sejak tahun 2020. Meskpin sudah diperkenalkan sejak tahun 2020, popularitas ChatGPT ini mencuat ke publik pada akhir tahun 2022. Hal tersebut diduga karena penggunaan ChatGPT yang semakin meluas serta pemanfaatan GPT-3 dengan aplikasi DALL-E pada tahun 2022 yang bisa menghasilkan karya seni berupa gambar yang sangat presisi hanya berdasarkan teks secara deskriptif. Keren sekali.Â
Sekilas, fitur ChatGPT ini hampir sama dengan aplikasi browser lainnya, namun ternyata sangat berbeda. Jika di browser, user bisa mengetikkan pertanyaan lalu browser akan menampilkan link pencarian dan user memerlukan waktu untuk memilih informasi yang dianggap tepat. Sementara pada ChatGPT ini, pertanyaan dari user akan dijawab dengan informasi yang diinginkan tanpa perlu menghabiskan waktu untuk memilih ragam informasi yang tersedia. Singkatnya, ChatGPT mampu menyediakan informasi selayaknya kita bertanya kepada expert.Â
Gambar. Tampilan ChatGPT pada Layar Laptop, dok. pribadi
Pada tampilan awal ChatGPT menjelaskan kepada user terkait contoh-contoh, kemampuan dan keterbatasan fitur tersebut dalam memenuhi keinginan user. Supaya tidak kecewa dengan layanannya, ada baiknya memahami 9 informasi pada kotak yang tersedia sebelum memulai percakapan dengan sang AI ini. Penggunaannya sangat mudah, cukup mendaftarkan akun pada try ChatGPT yang hanya membutuhkan email, nomor ponsel untuk kode verifikasi serta nama. Setelah akun sudah ada maka selanjutnya adalah memulai percakapan menanyakan apa saja dan akan dijawab otomatis dengan bahasa yang lugas, natural selayaknya manusia. Adanya fitur ini memudahkan user untuk menyusun kata demi kata menjadi kalimat yang baku, dapat diandalkan untuk menulis artikel yang pilihan kata-katanya memenuhi kriteria atau syarat-syarat sebagai karya ilmiah.Â
Teknologi ini sangat baik dan wajib diketahui oleh para pelajar dan pengajar.
Penggunaan ChatGPT akan memudahkan pelajar dan pengajar untuk mencari informasi yang diperlukan, namun perlu diketahui bahwa meskipun informasi yang dihasilkan terlihat sangat akurat, setiap user dalam hal ini terkhusus pelajar dan pengajar wajib melakukan validasi terhadap informasi yang diperoleh. Kemudahan selanjutnya yang tidak kalah penting adalah kemampuan fitur ChatGPT menghasilkan kalimat yang terdiri dari padanan kata yang formal, baku namun tidak kaku sehingga bisa dimanfaatkan menjadi salah satu cara untuk mempelajari pemilihan kata yang tepat untuk membangun suatu kalimat dan bahkan paragraf. Tidak bisa dipungkiri sebagai pelajar/mahasiswa bahkan pengajar sendiri mengalami kesulitan dalam memulai menulis kalimat untuk membangun suatu paragraf. ChatGPT ini bisa menjadi tools nya.Â
Selanjutnya sisi buruk yaitu, akan menjadi sebuah masalah jika pelajar/mahasiswa dan mungkin pengajar sepenuhnya mengandalkan fitur ini dalam memperoleh informasi dan membuat sebuah tulisan. Apabila informasi tidak divalidasi dari sumber yang terpercaya, yang dikhawatirkan adalah tersebarnya informasi yang salah. Terkait penulisan, jika penulisan dan pemilihan kata-kata langsung copy paste dari ChatGPT maka kemunduran insan akademisi dalam hal kreativitas memilih kata dan menyusun kalimat yang baku, sistematis dan logis akan terjadi.Â
Teknologi pada dasarnya adalah untuk mempermudah manusia, namun sama halnya dengan semua benda, jika disalahgunakan maka akan menimbulkan masalah yang tentunya merugikan. Kehadiran ChatGPT ini di berbagai sektor salah satunya sektor pendidikan dapat dimanfaatkan dengan maksimal tidak merusak jika pengajar memiliki pemahaman tentang ChatGPT sehingga tahu mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan negatif yang merusak kualitas pendidikan. Pelajar/mahasiswa dan pengajar harus bekerja sama dan bersama-sama bekerja dalam mengupayakan adopsi teknologi serta memelihara etika dan integritas dalam penggunaannya.