Meskipun pesan itu tidak pernah dituliskan hitam di atas putih, pesan itu menjelma utuh dan tumbuh sempurna dalam diri seorang anak.
Pesan yang tidak tertulis itu menjadi doa sebagai cahaya di kegelapan dan pegangan di jalan yg terjal dan licin. Â Â
Kau
jangan lupa untuk bahagia
Apa saja kau minta
kalau aku mampu akan kusanggupi.Â
Kau,
harus punya cita-cita
jangan hidup seperti ikan mati di dalam air mengalir
Tapi,Â
jangan juga terus memberontak
lihat situasi
baca keadaan
dengar sekeliling
simpan bunyi yang baik
lepaskan bunyi yg merusak.Â
Kau,
manusia biasa
kelak juga akan patah hati suatu saat
boleh menangis tapi jangan lama
boleh bersedih
tapi jangan berlarut-larut
hari esok pasti akan lebih baik
atau
kau harus berusaha membuatnya lebih baik
Kau,
jangan lupa mencintai diri sendiri
jangan terlalu keras
tidak salah memiliki ambisi
tapiÂ
ingat
istrahat merupakan tangga untuk bisa menjangkau lebih tinggi.Â
Kau,
anakku
jadilah dirimu sendiri
belajar untuk bijaksana setiap hari
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H