Malam itu aku berdiam diri melihat sekitarku dan mencoba mengingat kembali perjalananku sepanjang empat tahun yang telah berlalu selama aku sudah berjuang untuk melewati segala proses perkuliahan yang kulalui, yang mana semangat dan niat untuk kuliah itu sendiri awalnya dibangun oleh diri sendiri dan secara gamblang tidak ada dukungan khusus dari orang yang paling diharapkan untuk mendukung saya sampai pada bangku perkuliahan itu.
Kini tibalah aku di minggu-minggu yang menyibukkan juga akan berlanjut ke bulan-bulan yang akan membuat semua mahasiswa semester akhir (semester delapan biasanya untuk jenjang studi sarjana) juga turut sibuk untuk mengerjakan dan menyelesaikan tugas akhirnya atau yang sering orang banyak bilang SKRIPSI.Â
Ketika judul skripsi yang aku ajukan di setujui kemudian aku mendapat SK Dosen Pembimbing,  yang mana nantinya mereka akan membimbingku untuk proses mengerjakan skripsiku agar aku dapat menyelesaikan studi ku dalam waktu yang tepat. Namun dari kenyataan yang kulihat adalah bahwa Dosen Pembimbing (aku menyingkatnya DoPing) belum  membimbingku sampai secara persuasif. Yang kudapat adalah bahwa aku hanya diperintah untuk segera menyelesaikan proposal skripsi dalam waktu yang singkat.
Aku merasa manusia yang paling bodoh saat itu, dan aku merasa belum mendapatkan kenyamanan yang seutuhnya untuk mengerjakan tugas akhir ini. Dalam pengerjaan ini dipikiranku yang ada hanya aku ditugaskan untuk mengerjakan proposal dalam waktu yang singkat dan aku sangat terbebani dengan perintah itu. Yang menjadi titik ketidaknyaman nya adalah bahwa aku hanya diperintah tanpa ada komunikasi intens dan bimbingan khusus bagaimana untuk memulainya. Entahlah mungkin aku yang terlalu lambat.
Dan masih belum berterima dalam diri ini, ketika mahasiswa boleh dikatakan telah menyelesaikan studi hanya ketika telah selesai menyusun tugas akhir dibandingkan indikator dan mata kuliah yang lainnya. Atau apabila hal itu memang menjadi syarat mutlak maka kampus sangat berperan penting untuk tetap mendorong, membimbing, dan memotivasi mahasiswa untuk tetap semangat mengerjakan skripsi.
Tidak sedikit mahasiswa yang melalaikan tugas penting lainnya dengan dalil tugas skripsi padahal yang menurut aku pribadi ada tugas-tugas lain yang tidak kalah penting untuk pengembangan diri secara personal bagi seorang mahasiswa selain hanya terima tekanan penyelesaian tugas skripsi. Dalam hal ini mahasiswa hanya dituntut agar cepat menyelesaikan tugas namun kurang dibimbing secara persuasif.
Kalau ada yang membenarkan dikampus itu mahasiswa dituntut proaktif demi kepentingan diri sendiri aku pribadi kurang sependapat apalagi kalau dalam hal ini kampusnya adalah kampus swasta. Dikampus swasta kedua belah pihak itu saling membutuhkan, dengan menurunnya performa dosen ataupun sarana dan fasilitas yang disediakan kampus maka akan berpengaruh juga pada jumlah mahasiswa yang tetap aktif dan memengaruhi minat calon mahasiswa untuk ikut bergabung dikampus tersebut .
Maka disini diperlukan kerjasama yang baik antara dosen pembimbing, dosen-dosen yang lain itu sendiri dengan mahasiswa yang sedang membutuhkan bimbingan khusus. Oleh karena itu pengerjaan skripsi ini tidak menjadi skripshit atau yang dapat kuartikan adalah bahwa skripshit ini adalah ungkapan kekesalan secara langsung untuk objek yang dimaksud itu sendiri yang dalam hal ini adalah skripsi.
Akhir kata, semoga aku tidak merasa ini menjadi beban melainkan aku dapat menemukan cara baru atau kata yang lain yang lebih positif untuk kujadikan motivasi dalam pengerjaan skripsi ini sehingga aku dapat berdamai dengan kenyataan dan diri sendiri. Dan semoga tugas ini dapat segera . terselesaikan agar segera selesai heheheh  . Ganbate !!!
Pematangsiantar, 9 Juni 2018
VLS