Ketika kita asyik dengan pekik merdeka,
ia justru asyik dengan pekik baskom.
Sejenak hanya diam dan tak paham
ketika kutanyakan arti merdeka
seakan menjawab, "Aku belum merdeka".
Ketika kita merasa sudah merdeka,
ia masih saja setia berjuang.
Menegakkan kesenjangan hak,
menumpas jejak-jejak kemiskinan,
melawan bayang-bayang kebodohan.
Ia tak tahu apa-apa tentang negeri.
Pun tak tahu siapa-siapa yang berulah
Ia hanya pandai menghapus air mata
sesekali mengelap peluh di wajahnya
sambil menceritakan takdir jelata.
Terlihat semringah melukis rupanya
sebelum pulang menghitung laba.
Ketika membawa dua lembar rupiah
bergambar sepasang Proklamator.
Bone, 170820
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H