Dalam Islam, kita sebagai umat muslim pasti sudah tidak asing lagi dengan yang namanya etos kerja dan etika. Etika ini memiliki arti dan pengertian yang sangat luas penjabarannya dalam Islam. Penerapan etika ini dapat di mulai dari etika berbicara, etika bersalaman, etika makan, etika bertamu, dan masih banyak lagi. Semuanya itu telah ada dan diatur dalam agama Islam. Dalam artikel ini, ada beberapa poin yang akan menjelaskan mengenai etos kerja dan etika dalam Islam. Berikut penjelasannya:
1. Definisi Etos
Etos pada dasarnya berasal dari bahasa Yunani yang artinya ethos (sikap, kepribadian, watak, karakter, serta keyakinan atas sesuatu). Dari kata etos ini juga kita dapat mengenal kata etika yang mengandung pengertian mengenai akhlak yang berkaitan dengan nilai-nilai baik buruk (moral). sehingga di dalam etos terkandung semangat untuk mengerjakan segala sesuatu dengan optimal, lebih baik, bahkan berupaya untuk mencapai kualitas kerja yang sempurna.
Etos juga menyangkut semangat hidup, termasuk semangat bekerja, menuntut ilmu pengetahuan serta meningkatkan keterampilan untuk membangun kehidupan yang lebih baik. Pada dasarnya setiap kelompok manusia tidak dapat memperbaiki kehidupannya tanpa ada rasa semagat kerja, ilmu pengetahuan serta keterampilan yang berguna bagi pekerjaan yang akan dijalankan. Etos kerja dan etika yang kita lakukan tidak akan berjalan dengan baik dan sempurna tanpa adanya niat dalam hati untuk melaksanakannya.
Dalam satu hadits yang diriwayatkan oleh Umar r.a., berbunyi: 'Bahwa setiap amal itu bergantung pada niat, dan setiap individu itu dihitung berdasarkan apa yang diniatkannya. Dalamiwayat lain, Rasulullah SAW bersabda:Binasalah orang-orang Islam kecuali mereka yang berilmu. Maka binasalah golongan berilmu, kecuali mereka yang beramal dengan ilmu mereka. Dan binasalah golongan yang beramal dengan ilmu mereka kecuali mereka yang ikhlas. Sesungguhnya golongan yang ikhlas ini juga masih dalam keadaan bahaya yang amat besar...
Alangkah baiknya kalau umat Islam hari ini, dapat bergerak dan bekerja dengan tekun dan mempunyai tujuan yang satu, yaitu 'mardatillah' (keridhaan Allah) itulah yang dicari dalam semua urusan.
2. Konsep etos kerja dalam Islam
Pada dasarnya, apapun yang kita kerjakan dan dalam kondisi apapun semua itu telah ada dan diatur dalam Al-Qur'an. Adapun etos kerja dalam Islam yaitu:
a. Kerja keras dalam surah (An-Najm:39) dan (An-Nisa:32)
b. Menghargai waaktu dalam surah (Al Insyirah:7)
c. Motivasi dalam surah (Ar Rad:11)
d. Orientasi ke depan.
3. Definisi Etika
Etika merupakan salah satu hal yang penting. Karena etika ini menyangkut mengenai banyak hal, seperti bagaimana cara kita bersikap tertutama dalam hal bergaul dengan sesama manusia. Di dalam islam, bergaul dengan sesama manusia diharapkan untuk melakukan hal-hal seperti:
a. Lebih mengutamakan dan menghargai perasaan orang lain.
b. Menjaga dan memperhatikan kondisi orang lain. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengetahui karakter dan akhlak dari orang-orang sekitar.
c. Menghargai setiap orang yang sedang berbicara dan menjelaskan sesuatu.
d. Perhatikan dan kenali kondisi serta menanyakan keadaan mereka.
e. Selalu bersikap rendah hati kepada orang lain dan jangan pernah merasa labih tinggi atau takabur dan bersikap angkuh terhadap orang lain.
f. Bermula manis dan tersenyumlah ketika bertemu dengan orang lain.
g. Berbicara sesuai dengan kemampuan dari orang lain yang diajak bicara.
h. Selalu berbaik sangka kepada setiap orang dan jangan pernah sekali-kali untuk mencoba memata-matai mereka
i. Selalu memaafkan kekeliruan dan jangan pernah mencoba mencari kesalahan orang lain.
j. Selalu mendengarkan pembicaraan dan menghindari perdebatan dengan orang lain.
Selain hal-hal yang telah disebutkan, di dalam Islam juga mengatur mengenai etika mengenai:
A. Memberi Salam
Salam merupakan penanda keramahan bagi seorang muslim. Memberi salam sama hanya dengan mendoakan setiaop orang yang diberi salam. Abu Hurairah telah meriwayatkan, Rasulullah Saw bersabda: "bila saalah seorang kamu sampai di suatu majlis, maka hendaklah memberi salam, lalu jika dilihat layak baginya duduk maka duduklah ia. Kemudian jika bangkit dari majlis hendaklah memberi salam pula. Bukankah yang pertama lebih berhak dari pada yang sebelumnya.
B. Tidak Berbisik Berduaan
Ibnu Mas'ud Radhiallaahu Anhu menuturkan: Rasulullah Shallallaahu'alaihi wa sallam telah bersabda, "Bila kamu tiga orang. maka dua orang tidak boleh berbisik-bisik tanpa melibatkan yang ketiga sehingga kalian bercampur baur dengan orang banyak, karenah haltersebut dapat membuatnya sedih." (Muttafaq'alaih).
C. Duduk di kursi yang Kosong
Jabir bin Samurah telah menuturkan: "Adalah kami, apabila kami datang kepada Nabi SAW maka masing-masing kami duduk ditempat yang masih tersedia di majelis." (HR. Abu Daud). Nabi SAW telah bersabda, "Seseorang tidak boleh memindahkan orang lain dari tempat duduknya, lalu ia menggantikannya, akan tetapi berlapanglah dan perluaslah." (Muttafaq'alaih).
D. Tidak Banyak Tertawa
Majelis ilmu merupakan tempat kita mencari ilmu dan sudah seharusnya kita tidak banyak berbicara apalagi tertawa. Bahkan Rasul sendiri pernah memperingatkan bahwa tertawa yang berlebihan dapat menyebabkan matinya hati.
Sekian informasi ynag dapat saya sampaikan mengenai etos kerja dan etika dalam islam. Lebih dan kurangnya mohon dimaafkan.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H