JAKARTA, KOMPAS - Reuni akbar 212 pada Ahad, 2 Desember 2018 dilangsungkan di Monas, kegiatan ini bertujuan untuk silaturahmi antar umat islam satu dengan lainnya, dimana umat islam bersatu berkumpul dalam jumlah 10 juta umat tanpa mencaci mencela sesama umat dan tidak merusak lingkungan.Â
Setiap orang yang hadir didalam acara 212 adalah panitia, tidak ada perbandingan satu sama lain dalam aksi 212 ini. Setiap orang diwajibkan membawa kantong plastik untuk membuang sampah. Karena diharapkan pada suasana ini, setiap orang mampu menjaga kebersihan, keamanan, dan ketertiban di area monas. Selain itu  banyak pula orang yang membagikan makanan secara cuma-cuma pada saat acara.
ALLAH berfirman dalam QS. Al Baqarah : 216
Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." (QS. Al Baqarah : 216)
Dalam aksi 212 ini selain untuk bersilahturahmi antara umat islam juga bermaksud untuk berjihad, jihad antara lain dikemukakan oleh Imam Syafi'i bahwa jihad adalah "memerangi kaum kafir untuk menegakkan Islam". Tak heran jika ada pro ataupun kontra dari oknum oknum yang tidak bertanggung jawab untuk menjatuhkan aksi 212 agar terlihat sebagai alat bantu politik.Â
Adapun yang menyebutkan bahwa aksi 212 ini termasuk gerakan politik karena pada tahun ini bertepatan dengan tahun politik maka sejumlah kalangan mengungkapkan aksi 212 ini bermuatan politik. Namun yang terjadi di aksi tersebut tidak ada hal- hal yang mengarah ke politik, seperti halnya bendera yang di bawa oleh para peserta tak lain bendera kebangsaan Indonesia, bendera Tauhid dan ada juga bendera Palestina. Tidak ada spanduk ataupun bendera yang bermuatan unsur politik di dalamnya.
Aksi 212 dan bela islam semua ini demi persatuan umat islam, membangun umat dalam persaudaraan dan bergerak nyata untuk memperjuangkan islam. Dan memuliakan islam agar tidak di adu domba dan di pandang sebelah mata oleh orang-orang yang memusuhi islam. Maka dari itu untuk mewujudkan hal tersebut  seluruh umat islam harus bersatu seperti dalam aksi 212 tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H