"Saya tahu seperti apa anak-anak saya."
"Pak! Ini cuma sekedar prasangka saya saja mungkin saja salah. Apa menurut Bapak ada kemungkinan geng TM yang menjebak Radit?"
"Mungkin kamu benar. Apa kamu mau bersaksi di pengadilan minggu depan untuk Radit?"
"Kesaksian apa, pak?"
"Kesaksian yang bisa membantu Radit dinyatakan tidak bersalah."
Benar-benar sulit dipercaya mana mungkin aku jadi saksi dengan ketidaktahuanku, bukankah tadi itu cuma sekedar sangkaanku saja? Siapa tau saja salah?
"Oh ya ? sekarang gimana kamu sama Radit?"
"Baik-baik saja, Pak." Aduh, kenapa pula Pak Ryo bertanya begitu ya?
"Jangan kamu fikir saya tidak tahu kalau ke-2 anak saya itu menyukai kamu."
Aku hanya tersenyum tawar, bingung harus menjawab bagaimana.
"Sudah sejak sekitar 3 tahun yang lalu foto itu terpajang di kamar Rades itu artinya lebih dulu Rades yang menyukai kamu mungkin itu sebabnya kenapa Rades tidak suka dengan Radit sejak kecil mereka selalu bersaing dan semua tropi dan medali itulah hasil persaingan itu tapi sejak dia bergabung dengan geng TM hidupnya berantakan, susah diatur dan mulai acuh tak acuh dengan keluarganya. Dia jarang sekali pulang ke rumah, Randa saja sebagai adiknya yang sangat ia sayangi sekarang sudah tidak diperdulikan."