Mohon tunggu...
Lisda Yulia
Lisda Yulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - International Relation Student at Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

A student who has interest in educational issues, likes to socialize and active on activities to gain new experiences. Experienced in volunteer activities or campus organizations related and engaged to education and social.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Xenophobia Terhadap Boygroup Korea Selatan BTS, Bukti Kekalnya Anti-Asian Hate Crimes?

12 Juni 2022   13:45 Diperbarui: 12 Juni 2022   20:42 835
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
BTS berbicara mengenai Stop Asian Hate Crimes di Whitehouse (FNM Latest News)

Kemudian Suga menambahkan,

"Hanya karena sesuatu berbeda, bukan berarti itu salah. Menurutku, kesetaraan dimulai dengan memeluk dan terbuka pada perbedaan, alih-alih memikirkan benar atau salah."

BTS berbicara mengenai Stop Asian Hate Crimes di Whitehouse (FNM Latest News)
BTS berbicara mengenai Stop Asian Hate Crimes di Whitehouse (FNM Latest News)

Masih melekatnya xenophobia dan anti-Asian hate di kawasan Amerika dan Eropa sudah sepatutnya dihilangkan. Sesama manusia yang memiliki hak dan kebebasan, kita seharusnya bisa memperlakukan semuanya sama, terlepas dari etnis, ras, agama, kebangsaan dan lainnya. Urgensi penghapusan xenophobia dan anti-Asian hate crimes perlu terus digalakkan untuk menciptakan perdamaian dunia dan meminimalisir bentrok kepentingan didalamnya. Individu seperti Matuschik dan Topps hanyalah contoh kecil dari masalah global yang berakar pada ketidakpedulian dan sikap tidak bertanggung jawab yang kemudian dibiarkan berlanjut hingga kini. Semoga dengan representasi BTS yang mewakili suara Asia dalam pidatonya di White house, perspektif Barat tentang Asia dapat berubah. Sudah sepatutnya kita sesama orang Asia yang mengalami marginalisasi dan ancaman berdasarkan identitas, etnis, dan penampilan fisik mengutuk segala bentuk prasangka, stigmatisasi atau rasisme melalui kampanye  #StopAsianHate.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun