Mohon tunggu...
Lisda Kurniawan Putri
Lisda Kurniawan Putri Mohon Tunggu... -

Anak Manja yang berusaha Mandiri :P

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

1 Malam Hancurkan Semua "Part 2"

5 Juli 2012   14:38 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:16 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk yang belum baca Part 1, silakan dibaca dulu ^_^
Mian kalau jelek, baru belajar ^_^

Selamat Membaca*

Aku terduduk, pikiran melayang jauh ditengah gelapnya malam.

Seulas senyum menghiasi bibirku, ku elus perlahan perut yang mulai membuncit. Ya, ini buah Cinta kami. Aku dan Andre.
Sejak kejadian itu aku belum pernah bertemu Andre, mungkin dia sudah bahagia dengan Sinta.
"hhhhh~" Aku menghela nafas, namun di susul senyum tipis, rasanya sudah tidak sabar menanti kelahiran buah cinta kami.

"Engggg" ku kecek mata yang masih berat untuk di buka. Namun terpaksa ku buka karena pagi ini ada janji dengan dokter kandungan pribadiku.

Setelah mandi aku bergegas menelpon taksi.
"Mau kemana non Sella pagi-pagi gini?" tanya mbok Darmi
"Mau cek kandungan mbok" jawabku sembari tersenyum
"Sama mang Dadang kan?"
"Enggak mbok. aku sendiri aja, lagipula aku nanti langsung pulang. Jadi gak usah di anter mang Dadang, biar naik taksi aja"
"Eh? Non yakin?" tanya mbok Darmi agak cemas.
"Iyaa mbookk~" ucapku meyakinkan.

Taksi yang dipesan akhirnya datang. Akupun bergegas naik.
Sesampainya di Rumah Sakit aku menyusuri koridor menuju ruang Dr. Frizt.
Kebetulang cukup banyak pasien yang check up hari itu. Aku duduk di kursi tunggu di depan ruangan Dr. Frizt

Cukup lama aku menunggu, mataku rasanya sudah berhasil menjelajah ke segala arah. Namun tiba-tiba tertuju pada seseorang yang tak asing lagi bagiku, rasanya tak percaya.
Aku mengalihkan pandanganku, namun perasaan yang amat dalam membuatku kembali mencuri pandang untuk melihatnya.

Deg!!
"Ya Tuhan dia melihatku, apa yang harus aku lakukan? Haruskah aku menghindar lagi? Atau aku diam dan menyapanya?" batinku menggumam

Aku berdiri, bergegas menghindar. Disudut ruang aku berhenti, mengatur nafas yang memburu.
*glep*
Kurasakan pelukan hangat melingkar di tubuhku, hembusan nafas berhembus di leherku. Aku terhanyut, tanpa terasa air mataku meleleh.

"Aku mencarimu" ucap Andre memecah kebisuan.
"Aku tak henti mencarimu" ucapnya lagi.
"Untuk apa?" ucapku
"Untuk bayi kalian" ucap seseorang sembari tersenyum manis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun