Ciri-Ciri Otoritas (Dominasi):
- Otoritas, seperti otoritas Bupati, Gubernur, Lurah, atau Kapolda, berkaitan dengan sejauh mana perintah bisa ditaati atau ditentang.
- Otoritas selalu bersifat satu arah, yaitu hubungan antara perintah dan kepatuhan.
 Tipe Otoritas
Weber mengenali tiga jenis otoritas yang berbeda dalam masyarakat:
Otoritas Tradisional:
- Berdasarkan pada keyakinan tradisional dan klaim tradisi mengenai kebajikan yang diusung oleh pemimpin. Legitimasi berasal dari kepercayaan pengikut terhadap tradisi tersebut.
Otoritas Legal-Rasional:
- Berdasarkan pada legalitas dalam aturan untuk mengeluarkan perintah. Pemimpin ini didapat setelah pemilihan umum atau melalui kesepakatan masyarakat. Struktur birokrasi yang rasional adalah salah satu indikasi dari otoritas legal-rasional ini.
Otoritas Karismatik:
- Didominasi oleh emosi dan kesan masyarakat terhadap sosok karismatik. Karisma bukan hanya sifat khas tetapi juga tergantung pada cara kelompok pengikut mendefinisikannya.
Etika Protestan dan Semangat Kapitalisme
Teori Weber mengenai etika protestan dan semangat kapitalisme menunjukkan bagaimana motivasi religius dapat mendorong individu untuk aktif dalam ekonomi kapitalis. Nilai kerja keras dan efisiensi yang diajarkan oleh etika protestan dapat mempertinggi produktivitas dan efektivitas dalam sistem ekonomi modern.
Diskursus Kepemimpinan: Etika Protestan dan Semangat Kapitalisme -- Hubungan Ekonomi dan Agama
Keterkaitan antara ekonomi dan agama bisa bersifat baik atau buruk, bergantung pada konteks serta penafsiran individu. Berikut adalah beberapa poin utama dari keterkaitan ini:
Independen (Sekuler):
- Dalam perspektif sekuler, ekonomi berjalan tanpa pengaruh agama, mengutamakan logika dan efisiensi tanpa menimbang nilai-nilai keagamaan.
Agama Mempengaruhi Ekonomi:
- Karl Marx menyatakan bahwa agama berfungsi sebagai "candu masyarakat," yang dapat mengaburkan kenyataan sosial dan ekonomi yang tidak adil. Agama dapat menjadi alat untuk melegitimasi ketidakadilan ekonomi.