Mohon tunggu...
Lisa Yunitha
Lisa Yunitha Mohon Tunggu... Lainnya - Freelance

Senang menulis dan literasi

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Bikon Blewut, Jejak Sejarah dan Ilmu Pengetahuan dari Indonesia Timur

8 Agustus 2024   20:23 Diperbarui: 12 Agustus 2024   15:34 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bikon Blewut, jejak sejarah dan ilmu pengetahuan dari indonesia timur

Bikon Blewut, adalah nama sebuah museum yang terletak di jalan trans Maumere-Ende, dibangun di atas tanah milik Serikat Sabda Allah atau Societas Verbi Divini (SVD) yang mengelolah Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif ledalero, bagian integral dari Seminari Tinggi st. Paulus Ledalero terletak di kecamatan Nita kabupaten Sikka Nusa Tenggara Timur. Secara harafiah nama Bikon Blewut terdiri dari kata Bikon yang berarti lampau dan Blewut yang artinya rusak. Jika diartikan, Bikon Blewut artinya Sisa peninggalan masa lampau

Dilihat dari penemuan dan penggalian yang dilakukan untuk menghimpun koleksi, museum didirikan pada 1965 oleh Pater Dr. Verhoeven SVD di Todabelu/Mataloko, Kabupaten Ngada, Flores. Sedangkan jika didasarkan pada penataan dan pengelolaan koleksi secara sistematis dan ilmiah di dalam sebuah gedung, maka museum didirikan pada 1983 oleh Pater Drs. Piet Petu SVD di Ledalero-Maumere, Kabupaten Sikka, Flores. Saat ini kepemilikan dan pengelolaan dipegang oleh Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero. Segala kekayaan nilai budaya, sejarah, dan ilmu pengetahuan yang terkandung di dalam koleksi-koleksi museum merupakan hasil karya akademisi dan arkeolog dari para misionaris SVD pertama asal Belanda, yaitu Dr. Verhoeven SVD dkk, serta para imam SVD.

Visi Museum Bikon Blewut:

Melestarikan dan menginformasikan kepada masyarakat tentang sejarah fosil fosil fauna dan flora di Flores serta hasil seni budaya masyarakat flores Nusa Tenggara Timur

Misi Museum Bikon Blewut:

Menggali, mengumpulkan, merawat, menginventarisasi dan memamerkan fosil fosil fauna dan flora serta hasil karya seni dan budaya masyarakat Flores sejak zaman prasejarah hingga sekarang

Penemuan yang dimaksud antara lain:

*Bidang paleoantropologis yakni berupa tengkorak dan tulang belulang manusia yang berasal dari ras protonegrito, lalu diikuti penemuan fosil homo floresiensis

Ekora NTT
Ekora NTT

*Masa Mesolitikum yakni adanya alat perkakas yang kebanyakan terbuat dari batu

Syuradikara.com
Syuradikara.com

*Masa Neolitikum yakni ditemukanya kapak persegi,kapak lonjong, tembikar, anyaman serta perhiasan dari kerang dan batu

Pencangkul.com
Pencangkul.com

Tripadvisor.co.id
Tripadvisor.co.id

*Bidang Dongson, yakni ditemukannya Keris Dongson yang didapat langsung dari tangan penduduk lokal desa Naru kab.Ngada NTT

Ekora NTT
Ekora NTT

*Bidang Paleontolog yakni adanya fosil stengdon prehistoris

Blikon blewut
Blikon blewut

Jejak peninggalan sejarah yang menjadi bukti evolusi manusia di setiap masanya. Dan ini menjadi jejak sejarah yang nantinya menjadi sumber belajar  nyata dalam bidang ilmu pengetahuan. Mari berkunjung ke Maumere, Flores kota yang ramah dan kaya sejarah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun