Mohon tunggu...
Lisa Yunitha
Lisa Yunitha Mohon Tunggu... Lainnya - Freelance

Senang menulis dan literasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pilihan Tepat Pendidikan Berkualitas dan Berkelanjutan

2 Agustus 2024   10:47 Diperbarui: 2 Agustus 2024   11:04 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pilihan Tepat Pendidikan yang berkualitas dan berkelanjutan

Saya selalu tertarik pada perbincangan atau obrolan mengenai sinergitas unsur yang mesti terpenuhi dalam usaha menciptakan manusia indonesia yang unggul. Keunggulan seorang manusia tidak bisa dilihat dari nilai akademik saja, atau hanya di ukur dari paras yang rupawan, seberapa tinggi popularitasnya akan tetapi lebih daripada itu harus juga dilihat bagaimana hubungan horizontal dalam sosial kemasyarakatannya dan yang paling penting arah vertikalnya dengan sang Pencipta.

Dewasa ini kedengarannya semakin sayup-sayup orang orang dengan kualitas paripurna semacam ini apalagi semakin maraknya pengembangan Artificial Inteligence atau kecerdasan buatan, sudah ada dimanakah yang bernama hati nurani itu? walaupun orang orang dengan kualitas ini masih ada, tetapi kwantitasnya bisa dihitung dengan jari jika dibandingkan dengan zaman sebelum era milenium. Pendidikan yang semakin maju dengan tawaran fasilitas, sarana dan prasarana yang high Quality justru menghasilkan orang dengan tata krama yang membuat kita tepuk dada.

Ada dua pilihan yang berkembang cukup hangat di masyarakat, yakni bersekolah di sekolah swasta, ataukah bersekolah di sekolah negeri. Kedua pilihan ini tentunya memiliki kelebihan juga kekurangannya masing-masing. Saya ingin mencoba mengulasnya dari sudut pandang dan pengalaman yang saya dapatkan selama ini.

Saya menjalani pendidikan di sekolah swasta yayasan katolik mulai dari Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama hingga tingkat SMA. Selama kurang lebih 12 tahun, saya merasa berada dalam suatu komunitas yang membuat pribadi saya terbentuk karena saya di bimbing dengan sungguh sungguh dan telaten baik dari segi akademik maupun dididik bagaimana cara membangun hubungan dengan lingkungan sosial dan yang utama dengan Tuhan. Menurut saya ini sungguh kombinasi yang sangat luar biasa. Memang biaya sekolah terbilang mahal saat itu tetapi dengan hasil yang dirasakan, semuanya seolah terbayarkan. Sebuah sistem pendidikan yang menurut saya sangat lengkap karena bukan di sekolah saja kita dibentuk tetapi pembentukan ini berlanjut ketika pulang sekolah dan menjadi seorang anak asrama.

Saya tertarik membagikan pengalaman ini karena saya menginginkan tulisan saya ini menjadi bahan pertimbangan bagi para orangtua yang merasa resah dan gelisah dalam pembentukan anak di era teknologi digital yang semakin tidak terbendung ini.

Saya melanjutkan lagi, setelah saya menyelesaikan 12 tahun pendidikan , saya lalu melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi dan mendaftarkan diri di salah satu perguruan tinggi swasta yayasan non katolik. Selama menimba ilmu disana saya merasakan suasana yang hampir mirip yakni usaha lembaga ini untuk mensinergikan antara ilmu pengetahuan, spiritual dan sosial. Saya dan beberapa teman dari kepercayaan lain diberi wadah untuk tetap membangun karakter diri yang sejalan dengan iman dan kepercayaan kami.

Sedikit mundur kebelakang, saya pernah mengenyam pendidikan di sekolah negeri tingkat SMA selama setahun. Dan saya lalu merasakan perbedaan yang cukup signifikan karena saya mengalami bahwa nilai akademik menjadi prioritas utama dan urusan iman dan sosial silakan menemukannya sendiri. Dalam hati saya sedikit protes karena bagi saya, usia-usia saat itu belum bisa menemukan arah langkah yang benar dan butuh dipilihkan, butuh sedikit "paksaan" untuk ada di rel yang benar.

Ini hanyalah hasil refleksi perjalanan pendidikan saya selama kurang lebih 16 tahun, dan diluar sana mungkin banyak yang memiliki pengalaman yang berbeda atau justru berbanding terbalik dengan tulisan saya ini. Pada intinya saya ingin menyampaikan kepada kita semua yang merasa bahwa pendidikan sebagai tiang bangsa, dan kitalah yang bertanggung jawab atas kemajuan bangsa ini, mari kita menyadari dan membangun bersama manusia indonesia yang memiliki kecerdasan paripurna, bukan hanya secara intelektual,tetapi juga cerdas emosional, sosial, dan spiritual.

*Selamat berjuang*

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun