Merindu mu...
Gemericik hujan membawa anganku melaju..
Berlari pulang pada tapal batas janji..
Janji menuntunku hingga asa kugapai..
janji membawaku pada lencana bukti bhakti
Akh.. kenangan...
Mengapa aku begini sendu
Ketika mengingat lagi sosok kuat bahumu
Saat memanggul aku dipundakmu
Saat mendekap aku dalam hangat dadamu
Dan menuntun setia kaki kecilku saat berlari..
Lalu senyum tipisku mengingat lagi..
Tawa akrabmu saat menyapa teman
Bicara santunmu ketika memberi arah
Dan aku bergumam...Kapan kita jumpa lagi?
Akh.. Waktu...
Kenapa kau patahkan arah langkahku
Kenapa kau putuskan gantungan mimpiku
Mimpi untuk terus dituntun..
Mimpi agar  selalu dijaga..
Dan pada akhirnya...
Apa mampuku?
Apa bisaku?
Aku hanyalah seorang peziarah
Aku hanyalah seorang pelaku takdir
Ada Tuhanku Sang Pemberi takdir
Terima kasih untuk separuh jalan ini..
Separuh jalan penuh makna
Sepenggal cerita syarat arti
Semoga Tuhan berkenan atas jerih dan lelahmu
Jerih dan Lelahmu yang membawaku pada jalan pulang penuh syukur
Susah dan payahmu yang menuntun aku hingga menerima lencana  sukacita
Dan walau sudah sampai sejauh ini aku tetap bergumam...Kapan Kita Ketemu lagi?
Untukmu...ayahku...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H