Mohon tunggu...
Lisa Yunitha
Lisa Yunitha Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang pengajar yang suka menulis

Lulusan sarjana kesehatan masyarakat, suka menulis dan literasi

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Simpan Sampah Tubuh dari Kecanduan Gula Garam

31 Juli 2024   12:20 Diperbarui: 31 Juli 2024   12:22 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

SIMPAN SAMPAH TUBUH DARI KECANDUAN GULA GARAM 

                    Sistem Faal tubuh manusia akan menjalankan fungsinya dengan baik ketika motor tubuh dalam hal ini seperti jantung,  paru, ginjal, pankreas, otak, otot berada dalam keadaan bersih, sehat dan ini tidak bisa terlepas dari makanan sehat sebagai bahan bakar yang harus menjadi supporter utama pun harus memenuhi syarat.

                     Di hari hari belakangan ini kita  disuguhkan dengan berita tentang anak usia SD yang sudah menjalani cuci darah, lalu usia 40 an tahun yang sudah ketergantungan insulin, belum lagi kasus serangan jantung karena tekanan darah yang tinggi karena penyumbatan oleh residu garam yang berlebih dan masih banyak sederetan penyakit yang dipicu oleh konsumsi gula garam yang kebablasan.

                     Memang tubuh memerlukan gula dan garam untuk metabolisme, tetapi harus ada batasan wajar dan tidak disarankan konsumsi “gula garam buatan” yang sudah melewati beberapa proses pabrikan hingga unsur manfaat seperti serat baik yang sudah hilang dan  tersisa sampah. Gula buatan itu ada dalam tepung-tepungan, makanan olahan pabrik, minuman kaleng, makanan siap saji yang menawarkan kemudahan, dan kelezatan tetapi ternyata adalah sampah tubuh

                     Menanggapi fakta ini, saya ingin berbagi mengenai pengalaman bagaimana saya tidak lagi ketergantungan dengan gula garam. Seperti pepatah alah bisa karena biasa, begitupun dengan kebiasaan hidup  yang harus ditanam sejak dini:

  •  Membiasakan lidah untuk mengecap manis dan asin dalam batas yang normal dan wajar. Jika hal ini dibiasakan, maka tubuh akan secara otomatis merespon untuk menolak gula garam yang berlebih.
  •  Puasa mata dari camilan dan junkfood yang menggoda. Jika harus terpaksa cukuplah sesuap, sesendok, atau seteguk dan bersyukurlah dalam hati, maka rasamu akan dicukupkan.
  •  Mengganti camilan tanpa tepung dengan jajanan pasar berbahan umbian atau kacang kacangan yang masih alami
  •  Beras putih selalu dicampur dengan beras merah, atau beras hitam, jagung, atau  kacang merah dengan perbandingann 1:2  saat menanak nasi.
  •  Hindari Kental Manis pada minuman dan gantilah dengan madu
  •  Lupakanlah Pewarna makanan buatan pabrik yang memperberat kerja ginjalmu
  •  Seujung sendok garam sehari cukupkan dalam masakanmu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun