Percobaan Rutherford, yang melibatkan penembakan partikel alfa (inti helium) pada lembaran emas tipis, menunjukkan bahwa sebagian besar partikel alfa melewati lembaran emas tanpa gangguan signifikan, tetapi sejumlah kecil partikel dipantulkan kembali atau dibelokkan pada sudut besar. Hasil ini tidak konsisten dengan Model Plum Pudding Thomson, yang memprediksi bahwa partikel alfa seharusnya mengalami sedikit hamburan.
Temuan ini mengarah pada kesimpulan bahwa atom memiliki inti yang sangat kecil tetapi sangat padat, dan sebagian besar ruang dalam atom adalah ruang kosong. Model Rutherford menjadi dasar bagi pengembangan lebih lanjut teori atom, termasuk model Bohr yang memperkenalkan orbit elektron dengan energi diskret.
Model ini merupakan langkah besar dalam pemahaman struktur atom dan mengubah pandangan ilmuwan tentang atom dari struktur yang homogen menjadi struktur dengan inti pusat yang kecil dan padat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H