Mohon tunggu...
LISA
LISA Mohon Tunggu... Guru - Bunda dan Guru SD

Nama yang singkat dan mudah diingat, LISA. Lahir di Pulau Laskar Pelangi (Pulau Belitong) dan sekarang menetap di Kabupaten Bangka Kep. Bangka Belitung. Seorang istri dan bunda dari 2 putri. Seorang guru kelas yang bertugas di UPTD SD Negeri 33 Mendo Barat. Bergabung dalam komunitas penggiat literasi, Komunitas Guru Pelita Dunia dan terus belajar menulis artikel di blog pribadi dan Kompasiana. Email : lisasya2501@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menata Kelas 3 dengan Aset yang Dimiliki 33 MB

27 Maret 2023   20:28 Diperbarui: 27 Maret 2023   20:31 961
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kelas Impian versi anak-anak hebat Kelas 3 (Doc. Pribadi)

Apa yang terbesit di pikiran kita ketika mendengar kata "aset sekolah" ?? Akankah kita hanya berfokus pada sarana prasarana sekolah ?? atau finansial sekolah ?? Lalu, bagaimana dengan sekolah yang mempunyai sarana prasarana belum memadai dan keuangan yang terbatas ??

Ketika saya mengikuti Pendidikan Guru Penggerak (PGP), saya mempelajari modul Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya. Dalam modul itu, ada materi menarik yang sungguh menyentuh hati bahkan saya ingat betul ketika menyelesaikan salah satu tugasnya, saya sampai meneteskan airmata. 

Video pembuka yang ditampilkan pada materi itu mengingatkan pada sekolah yang hampir setiap hari menjadi tujuan saya. Sebagai seorang pemimpin pembelajaran di kelas 3, saya berusaha menyediakan tempat ternyaman untuk 18 anak hebat Air Pelempang dengan aset terbesar yang dimiliki oleh kelas yaitu Sumber Daya Manusia (SDM).

Ada 7 aset atau modal yang dimiliki oleh sebuah komunitas termasuk itu sekolah, yaitu manusia, sosial, fisik, lingkungan/alam, finansial, politik, agama dan budaya. 

Jika selama ini aset hanya berfokus pada fisik dan finansial maka, sesungguhnya aset terbesar terletak pada SDM (Sumber Daya Manusia) dan hubungan sosial yang tercipta dari individu manusia di dalamnya. Bukan berarti aset lain tidak penting, kita tetap butuh aset lainnya untuk melengkapi agar tujuan dari sekolah sebagai tempat pendidikan formal terbaik yang berada di lingkungan masyarakat tercapai dengan maksimal.

Pemanfaatan aset sekolah saya implementasikan dalam menata kelas 3 di tahun pelajaran 2022/2023 ini. Mengapa kelas menjadi pilihan pertama ? Karena kelas adalah tempat pertama murid belajar di sekolah sehingga banyak waktu dihabiskan di kelas. Kelas juga menjadi tempat pertama para murid membekali diri mereka untuk ke lingkungan yang lebih luas. Sebagai seorang guru, kelas juga menjadi tempat penting untuk saya yang berdomisili jauh dari sekolah dengan jarak tempuh 55 KM.

Sebelum saya mempelajari modul Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya, saya telah mengajak para murid membayangkan kelas impian mereka. Keinginan dan harapan itu mereka tulis dalam catatan kecil kala kami sedang membuat kesepakatan kelas 3 di awal tahun ajaran baru, Juli 2022 lalu. Banyak anak yang mengharapkan kelas yang cantik, indah, bagus, dan nyaman. Tidak harus fisiknya saja, namun kehidupan sosial yang tumbuh di dalamnya. 

Saya selalu mengajak para murid berdiskusi sebelum memulai proses belajar mereka sebagai modal awal saya mempersiapkan desain pembelajaran di kelas (bagian dari asesmen diagnostik non kognitif). Kelas menjadi tempat pertama mereka mencurahkan apa yang mereka sukai, harapkan/inginkan, dan impikan untuk proses belajar mereka ke depannya. 

Selain itu, saya juga turut serta mengajak para orangtua yang tergabung dalam PULAS-3 (Paguyuban Kelas 3) untuk mendukung program kelas yang berpihak kepada murid. Salah satunya dengan menata kelas 3 menjadi tempat nyaman untuk anak-anak belajar di sekolah. Menata kelas sesuai dengan kemampuan yang dimiliki, tidak hanya materi/finansial tetapi, ide dan kreativitas para orangtua dan murid.

Perjalanan belajar bersama anak-anak hebat dari Juli 2022 sampai Maret 2023 telah mentransformasi kelas 3 menjadi kelas yang lebih nyaman versi anak-anak. Selain melengkapi kelengkapan kelas, ada beberapa poin yang menjadi fokus dalam menata kelas 3, yaitu adanya :

1. Kesepakatan Kelas yang dibuat guru dan murid pada awal tahun ajaran baru ditempel di dinding kelas dengan versi yang lebih menarik.

2. Pohon cita-cita terdapat foto anak dan profesi mereka di masa depan.

3. Pohon harapan berisi do'a orangtua yang ditulis sendiri oleh orangtua di selembar kertas berbentuk hati.

4. Pojok baca dengan desain yang disesuaikan dengan lingkungan kelas (tidak bisa duduk dibawah karena kondisi lingkungan kelas yang banyak hewan melata) sehingga menggunakan tangga berbahan papan sebagai tempat duduk murid ketika membaca di pojok baca.

5. Dinding literasi menggunakan spanduk bekas sebagai media untuk menempelkan berbagai informasi dan edukasi.

6. Zonasi kehadiran murid yang setiap di pagi hari menjadi mainan pertama para murid karena mereka memasukkan sebuah stik yang berisi foto profesi mereka pada sebuah kantong yang terbuat dari bekas minuman bertuliskan Hadir, Izin, Sakit, dan Kemana ?? (artinya alpa).

7. Stiker tinggi badan yang digunakan para murid untuk mengukur tinggi badannya setiap waktu sekaligus sambil belajar nama hewan dalam kosakata Bahasa Inggris.

8. Beberapa perlengkapan kelas yang terbuat dari bahan bekas seperti Kotak P3K terbuat dari kotak sepatu bekas, kalender tahun 2023 yang berisi foto-foto kegiatan anak-anak kelas 3 di sekolah terbuat dari kalender bekas, dan sebagainya.

9. Jadwal pelajaran, jadwal piket, struktur organisasi kelas, dan struktur organisasi PULAS-3 dibuat lebih menarik.

10. Hiasan yang tergantung di langit-langit kelas berisi berbagai foto profesi masa depan para murid. Suasana kelas yang sejuk dan berangin membuat gantungan ini sering bergerak-gerak di langit kelas. Selain sebagai hiasan di kelas, ini juga menjadi media saya mengajak para murid merefleksi sejenak sambil memandang profesi di langit kelas.

11. Karya-karya para murid yang ditempel pada dinding kelas dan di susun pada meja yang telah disediakan dalam kelas.

Transformasi kelas juga dilakukan 5 kelas lainnya di 33 MB. Bersama guru kelas dan PULAS (Paguyuban Kelas) masing-masing berupaya menata kelas lebih nyaman lagi agar proses belajar mengajar di kelas lebih nyaman. Menjadikan sekolah khususnya kelas sebagai tempat yang selalu dirindukan oleh warga sekolah.

Perubahan yang sedikit demi sedikit 33 MB lakukan dengan mendesain dan melaksanakan 4 program unggulan yang berpihak kepada murid di awal Juli 2022 lalu mulai PULAS (Paguyuban Kelas), NADI (Nabung Sejak Dini), SEMATA (Senyum Manis Kita), dan D-Ka (Dari Kita Untuk Kita). Program unggulan ke-5 33 MB yang bernama Operasi Semut juga mulai dilaksanakan pada awal tahun 2023 ini (semester genap). 

Program ini berfokus pada upaya sekolah menanamkan cinta lingkungan sedini mungkin yang dimulai dari lingkungan terdekat para murid dengan menjaga lingkungan dan alam sekolah. 

Beberapa kegiatan dalam Program Operasi Semut seperti pengadaan TPS (Tempat Pembuangan Sampah) di sekolah dan mencanangkan hari rabu sebagai HTS (Hari Tanpa Sampah) dengan membawa bekal makanan/minuman pada kotak bekal/botol minuman dari rumah sebagai usaha dalam menggalakkan 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Serta berkolaborasi dengan pihak lain khususnya yang berada dekat di lingkungan sekolah dalam edukasi tentang cinta lingkungan dan alam.

Pemerintah daerah Kabupaten Bangka dalam hal ini Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga yang merupakan perpanjangan tangan dari pemerintah pusat mengapresiasi gerakan perubahan yang telah dilakukan 33 MB dengan memberikan bantuan renovasi dua unit kelas kepada 33 MB di tahun 2023. Alhamdulillah... Satu dari dua kelas itu adalah kelas 3.

Tidak ada yang instan dalam proses belajar termasuk menata kelas ini. Tantangan pun tidak lepas dari usaha sekolah yang terus berupaya mendesain program positif berpihak kepada para murid. Tantangan terbesar adalah ketika melawan rasa ketidak percayaan diri sehingga selalu muncul pertanyaan : "Apakah bisa kita melakukan ini ?" Namun, 33 MB percaya waktu akan menjawabnya selama kita terus berkolaborasi dalam meningkatkan mutu pendidikan khususnya di daerah perbatasan kabupaten.

Sebagai seorang pendidik, saya meyakinkan para murid dengan semangat-semangat positif yang setiap waktu selalu disampaikan. Kebersamaan anak-anak bersama para orangtua menata kelas juga menjadi bukti bahwa proses belajar anak di sekolah juga menjadi bagian dari kolaborasi antara pihak sekolah dan keluarga.

Selanjutnya video Menata Kelas 3 dengan memanfaatkan aset sekolah tersedia di channel Youtube berikut ini :


Kelas Impian versi anak-anak hebat Kelas 3 (Doc. Youtube Lisa Sya)

 

Semangat belajar untuk kita semua dan salam bahagia...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun