Mohon tunggu...
LISA
LISA Mohon Tunggu... Guru - Bunda dan Guru SD

Nama yang singkat dan mudah diingat, LISA. Lahir di Pulau Laskar Pelangi (Pulau Belitong) dan sekarang menetap di Kabupaten Bangka Kep. Bangka Belitung. Seorang istri dan bunda dari 2 putri. Seorang guru kelas yang bertugas di UPTD SD Negeri 33 Mendo Barat. Bergabung dalam komunitas penggiat literasi, Komunitas Guru Pelita Dunia dan terus belajar menulis artikel di blog pribadi dan Kompasiana. Email : lisasya2501@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Yoo, Sepakati Kesepakatan Kelas 3 Kite

30 Juli 2022   23:45 Diperbarui: 30 Juli 2022   23:46 5663
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keyakinan kelas atau yang lebih dikenal Kesepakatan Kelas merupakan salah satu budaya positif yang ditanamkan pada murid agar mereka dapat berkembang menjadi pribadi yang kritis, penuh hormat, dan bertanggung jawab. Budaya positif sendiri adalah nilai-nilai, keyakinan-keyakinan, dan kebiasaan-kebiasaan di sekolah yang berpihak kepada murid. 

Jadi kesepakatan kelas berisi aturan-aturan yang disusun dan dikembangkan oleh murid bersama guru serta disepakati bersama. Sehingga dengan Kesepakatan Kelas terbentuk kegiatan belajar mengajar yang lebih efektif.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat kesepakatan kelas adalah guru membimbing dan mengarahkan para murid untuk menulis semua yang mereka inginkan tanpa ada batasan, paksaan, maupun tekanan. Guru bisa mulai dengan menanyakan pertanyaan-pertanyaan pemantik seperti : 

“Ehhmm…kamu pengen suasana kelas yang bagaimana sih?? Mau kelas yang banyak sampah ?? Kamu pengen ibu guru yang suka marah-marah ga ?” Ada banyak lagi pertanyaan pemantik yang bisa guru kemukakan kepada murid untuk membantu murid menemukan harapan/keinginan mereka.

Cara/proses membuat kesepakatan kelas adalah :

  • Murid diajak menulis semua yang diharapakannya selama proses pembelajaran di kelas 3.
  • Murid menulis setiap harapannya pada selembar kertas post-it.
  • Satu lembar kertas post-it untuk satu harapan dan dan murid boleh menuliskan lebih dari 1 harapan.
  • Para murid secara bergiliran mulai menempelkan setiap harapan yang telah ditulis pada kertas post-it di sebuah karton hitam yang telah ditempel oleh guru di dinding kelas.
  • Guru membacakan harapan-harapan yang telah ditulis dan ditempel oleh murid-murid.
  • Guru bersama murid menyepakati beberapa harapan yang nantinya akan menjadi aturan-aturan di kelas (Kesepakatan Kelas).
  • Guru membacakan Kesepakatan Kelas yang telah disepakati bersama dan menempelkan hasil Kesepakatan Kelas 3 di dinding kelas agar setiap waktu dapat dibaca kembali oleh guru dan murid-murid.

Cara mendapatkan umpan balik (feedback) adalah saya menyiapkan beberapa pertanyaan untuk dijawab (tertulis) oleh para murid. Dipilih tertulis karena subjek dari kesepakatan kelas ini adalah murid kelas bawah (kelas 3 SD). Awalnya dicoba dengan cara wawancara namun, banyak murid yang terasa sulit mengungkapkan isi hati/pemikirannya secara verbal maka, saya menggunakan feedback dengan cara murid menuliskan jawaban dari setiap pertanyaan pada selembar kertas.

                                                                             Video Kesepakatan Kelas 3 di 33 MB (Doc. Youtube Lisa Sya)

Dampak yang diharapkan dari Kesepakatan Kelas yang telah disusun bersama ini agar proses belajar mengajar di masa depan berjalan lebih efektif. Murid akan lebih bertanggung jawab atas aturan-aturan yang telah disepakati bersama karena melibatkan mereka dalam proses penyusunan kesepakatan kelas itu. 

Hal terpenting jangka penjang dari kesepakatan kelas adalah menanamkan kebiasaan-kebiasaan positif dalam diri murid sedini mungkin sehingga dari kebiasaan itu terbentuk nilai-nilai positif yang akan menjadi budaya positif dalam setiap individu.

Perasaan saya setelah membuat kesepakatan kelas dengan murid kelas 3 ini adalah pastinya sangat bahagia. Apalagi ketika saya melihat para murid menuliskan harapan-harapannya pada kertas, terlihat jelas betapa semangat mereka dalam mengungkapkan harapan yang mereka inginkan di dalam kelas. 

Tanpa paksaan, tekanan, dan imingan hukuman/hadiah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun