Contoh sederhananya, anak-anak berimajinasi dan berkreativitas dalam membangun rumah-rumahan sampai menata peralatan rumah seperti lingkungan rumah yang sebenarnya.
3. Menumbuhkan sikap sosial-emosional. Dalam artikel di blog Tulus Toyland, menurut Kathy Hirsch-Pasek seorang psikolog perkembangan anak di Temple University - AS, sebuah penelitian yang diterbitkannya di Early Childhood Education Journal, bermain rumah-rumahan bisa mengajari anak untuk mengatur emosi mereka dan akan sangat bermanfaat saat anak beranjak dewasa. Begitu besar pengaruh permainan ini terhadap tumbuh kembang emosi anak.Â
Contoh sederhana ketika anak-anak belajar untuk bernegosiasi dan berbagi peran sesuai keinginannya. Sangat mungkin terjadinya perselisihan di situasi ini. Namun, tidak perlu cemas. Beri anak kesempatan untuk menyelesaikan masalah mereka sendiri mengingat mood anak-anak gampang sekali berubah. Dalam waktu sekian menit mereka pun akan berbaikan lagi.
4. Media untuk bermain peran dan belajar betanggung jawab. Saat bermain rumah-rumahan, anak akan berbagi peran. Peran ini dimulai dari peran yang ada di lingkungan terdekat mereka yaitu keluarga. Bermain peran sebagai ayah, ibu, dan anak. Bahkan bermain peran menjadi profesi tertentu seperti guru, dokter, dan lainnya.Â
Mungkin terlihat sepele, namun dari bermain peran, secara langsung mengajarkan anak untuk bertanggung jawab dengan peran yang dimainkan dan belajar untuk mengekspresikan perasaannya.
Demikian artikel saya tentang manfaat positif dari permainan rumah-rumahan yang sering dimainkan oleh anak-anak. Mari..beri kesempatan dan dukung anak-anak dalam mengembangkan imajinasi, kreativitas, dan tumbuh kembang jiwa raganya karena sejatinya pengalaman bermain hanya akan terjadi di masa kecilnya.
Semangat belajar untuk kita semua dan salam bahagia...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H