Saat di festival Dandangan ada satu ciri khas Pasar Malam, kincir angin. Masyarakat di sini menyebutnya Dirmolen tutur pemandu wisata kami.
Akhirnya rombongan kami tiba di menara Kudus, langsung foto-foto dunk. Walau pas pagi hari kami sudah mengunjungi Menara Kudus. Saat malam hari, menara kudus tampak lebih estetik kalau kata para pemuja konten. Menara disorot lampu tembak yang membuat makin menonjol tapi tetap menjadi kesatuan di masyarakat Kudus disebabkan warna tanah, tekstur batu bata merah, dan bentuk menyerupai Pura.
Tiba di hotel, perhitungan di jam tangan sport saya menunjukkan di angka 13rb-an langkah, huhuhuuu. Rasanya mau ganti paha kalau bisa, tapi pengalaman Kudus OnThe Spot FamTrip bersama disbudpar Kudus memang sangat berkesan.
Wah promosi dari Ibu Mutrikah, S.H. (Kepala Disbudpar Kudus), Bapak Arief Hartawan (Ketua BPPD Kabupaten Kudus), Bapak Ahmad Muthohar (pengurus BPPD Kabupaten Kudus/ GM Hotel @Hom Kudus), dan Bapak Tri Martanto (Sekretaris BPPD Provinsi Jateng) Â mengenai wisata Kudus memang "Dolan Kudus Lebih Keren". Saya belum bisa "move on".Â
#Kotekatrip3kudus #dolankuduslebihkeren #edukasitamanmenara
#komunitastravelerkompasiana #semarkutigakom #disbudparkabupatenkudus
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H