Mohon tunggu...
Lisa Selvia M.
Lisa Selvia M. Mohon Tunggu... Freelancer - Literasi antara diriku, dirimu, dirinya

Anti makanan tidak enak | Suka ke tempat unik yang dekat-dekat | Emosi kalau nemu hoaks

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Kendaraan Tua Pun, Ada yang Wajib Pakai Oktan Tinggi

30 Januari 2019   10:17 Diperbarui: 30 Januari 2019   10:51 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Baru saja tanggal 5 Januari yang lalu BBM non subsidi mengalami penurunan harga. Lumayanlah tapi sebenarnya bagi pengguna BBM di kelas ini biasanya tidak berpengaruh untuk kocek mereka. Oh ya mengenai BBM pernahkah kalian mengetahui apa yang mendasari perbedaan harga antara satu produk dengan yang lainnya. Seperti Premium harganya yang paling murah, yah dikarenakan disubsidi oleh pemerintah. Juga memiliki kadar oktan paling rendah. Kalau premium 88, pertalite 90, pertamax 92 terakhir pertamax turbo 98. Saya sempat menanyakan hal ini langsung kepada narasumber artikel ini, yaitu pemilik bengkel mobil Eropa yang identik dengan palang tiganya, bernama Ody. Di mana saya berkunjung langsung di bengkelnya yang terletak di daerah Radio Dalam Raya. 

Baiklah, mari kembali ke angka -angka oktan sangat berpengaruh terhadap performa mesin pada kendaraan kamu. Terutama untuk kendaraan-kendaraan keluaran baru diwajibkan menggunakan bahan bakar dengan kadar oktan yang tinggi untuk menyesuaikan spesifikasi mesin. Karena rata-rata mobil baru mempunyai kompresi lebih tinggi dan lebih irit. Jadi membutuhkan daya ledak lebih tinggi yang bisa didapat dari BBM beroktan tinggi. Oh ya untuk kendaraan tua dengan kompresi yang tinggi tetap membutuhkan kadar oktan yang tinggi. 

Contohnya Ferrari, Lamborgini tua tetap membutuhkan oktan tinggi. Hal ini berlaku juga untuk kendaraan roda dua. Jangan menganggap remeh motor kamu, mentang-mentang dibilang motor antik lalu diberi BBM oktan rendah. Cek spesifikasinya, kompresi tinggi atau tidak. Contoh motor besar di atas 1000cc, biar pun tahun 80-an beberapa motor mempunyai kompresinya di atas 11. Berarti wajib menggunakan pertamax turbo. Apa bahayanya memberi minum tunggangan kamu dengan oktan yang tidak tepat ? Yaitu, kalau tidak menggunakan oktan yang kurang menyebabkan mesin 'ngelitik'. 

Apa itu 'ngelitik' ? Suatu kondisi mesin menjadi panas, akhirnya menyebabkan kerusakan. Kalau menggunakan oktan terlalu tinggipun atau berlebihan menyebabkan penumpukkan sisa bensin yang tidak terbakar dengan sempurna di ruang mesin. Busi kendaraan menjadi cepat mati. Jadi kesimpulannya harap gunakan BBM untuk kendaraan kamu sesuai dengan spesifikasinya. Cara mengetahui spek. kendaraan bermotor tinggal cek google saja. Jadi rawatlah kendaraan kamu dengan baik saran saya. Karena jika tidak menggunakan BBM yang tepat, mesin menjadi rusak. Akibat mesin rusak ujung-ujungnya harus keluar dana ekstra. Yang paling sering kejadian adalah mempercepat waktu turun mesin. 

Biaya paling murah yang harus dikeluarkan untuk kasus ini adalah Rp15.000.000. Hal ini berlaku untuk di bengkel-bengkel yang biasa-biasa saja dan pengeluaran terkecil untuk kendaraan roda empat turun mesin. Beda lagi harga untuk bengkel resmi. Lebih spesial, alias lebih mahal. Jadi demi mengirit BBM kamu menggunakan produk oktan yang rendah. Eh.. tiba-tiba kendaraan kamu divonis harus turun mesin. Kok jadi sama juga pengeluarannya bahkan lebih mahal. 

Ya, sehat itu mahal. Karena pembakaran yang sempurna mengurangi gas pembuangan yang mengotori udara sekeliling kamu. Alias mengurangi polusi udara. Silahkan pilih lebih peduli paru-paru sehat atau kantong sehat.

Yuk, bijak memilih BBM yang tepat untuk kendaraan yang selalu setia menemani kalian tiap harinya. ***

Sumber kaskus.co.id
Sumber kaskus.co.id

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun