Mohon tunggu...
Lisa Selvia M.
Lisa Selvia M. Mohon Tunggu... Freelancer - Literasi antara diriku, dirimu, dirinya

Anti makanan tidak enak | Suka ke tempat unik yang dekat-dekat | Emosi kalau nemu hoaks

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Cerita Unik, Lucu dan Tragis yang Dialami Mobil RI-1 & RI-2

11 Januari 2019   05:34 Diperbarui: 11 Januari 2019   05:59 2090
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mobil Moh. Hatta (Sumber Istimewa)

Saya juga kalau ada di situ pasti ikut menganggukkan kepala sambil mengangkat jempol.

Saya tidak tahu ekspresinya Bung Karno seperti apa, karena cerita berlanjut. Disebabkan mobil ini adalah rampasan perang tentu tidak suratnya, bukan? Mana ada waktu Bapak Sudiro meminta BPKB atau semacamnya. Singkat cerita Bung Karno datang ke SAMSAT, untuk istilahnya sekarang. Minta dibuatkan STNK untuk kendaraan nomor satu di Indonesia ini.

Reaksi dari polisi pada saat itu mereka menolak, karena Bung Karno tidak mempunyai surat resminya. Kalau kejadiannya pada saat ORBA 'mungkin harus dikabulkan' - BPKB tidak ada, STNK keluar. Tidak kehilangan akal, maka dibuat plat nomor untuk mobilnya tsb. Dengan tangannya sendiri ia menorehkan REP-1. (Peringatan: Adegan ini dilarang dengan amat sangat untuk dijadikan teladan atau dijadikan inspirasi di masa kini).

Mobil Berpelat REP-2

Kendaraan putih ganteng-ganteng tapi manis ini adalah mobil milik Moh. Hatta. Sebelum dijadikan koleksi museum sempat terjadi kejadian unik. Kendaraan roda empat ini sempat diservis di bengkel dan dibiarkan begitu lama oleh Moh. Hatta. Karena diabaikan dengan waktu yang tidak singkat, pemilik bengkel mungkin serba salah. Karena mobil tersebut mengurangi pergerakkan bisnis bengkelnya kalau duduk-duduk anggun di lahan usahanya. Apalagi kalau situasi bengkel tersebut penuh.

Mobil Moh. Hatta (Sumber Istimewa)
Mobil Moh. Hatta (Sumber Istimewa)
Seharusnya mobil lain bisa masuk tapi jadi tertahan. Karena naluri bisnis menang dibandingkan hati nurani. Berpindahtanganlah mobil yang dulunya digunakan perusahaan yang bernama Djohan Djohor milik seseorang pengusaha yang merupakan paman dari Moh Hatta.

Ternyata oleh pemilik barunya berubah fungsi menjadi mikrolet tanpa tahu sejarah di baliknya atau mungkin tahu tetapi tidak perduli. Setelah dijual, entah berapa lama dipakai melayani penumpang. Bung Hatta mendadak teringat akan mobil yang  pernah dia pergunakan ketika melaksanakan tugas-tugas Kenegaraan sebagai Wakil Presiden. Dia kaget, kesal dan marah mendengar kenyataan bahwa kendaraan itu sudah dijual dan digunakan sebagai mikrolet.

Akhirnya si putih yang selalu setia mendampinginya, sampai-sampai ketika pemerintah RI pindah ke Yogyakarta ikut diboyongnya pula dengan kereta api, kembali ke tangannya. Sampai berakhir dengan indah di Museum Juang 45 ini.

Mobil Peristiwa Cikini

Raja Arab Saudi, Saud bin Abdul Aziz memberi oleh-oleh Mobil Chrysler Crown Imperial yang sekarang berpelat B 9105 untuk Bung Karno setelah ia berkunjung ke negara itu pada 18 Juli hingga 4 Agustus 1955.

Kendaraan inilah yang menjadi bagian dari penyelamat peristiwa percobaan pembunuhan Cikini yang terjadi pada tanggal 30 November 1957. Berdasarkan kenangan Megawati, pada saat itu Perguruan Cikini (Percik) mengadakan pesta ulang tahun yayasan ke-15. Percikpun dandan habis-habisan, karena selain ulang tahun, mereka mengundang Bung Karno. Lagi pula seluruh putra dan putrinya bersekolah di sana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun