"Darah Pejuang Indonesia Diobral ?"
Melihat judul di atas pasti membuat para pembaca bertanya-tanya. Kok berani-beraninya saya mengeluarkan kalimat yang merendahkan harkat dan martabat para pejuang NKRI. Apa tidak takut dipersekusi dengan ratusan juta warga Indonesia ? Seegois itukah saya sehingga harus membuat kontroversi seperti ini ? Sehingga mau membuat artikel sealiran dengan portal-portal dengan judul bombastis yang bermodal penuh umpan jebakan yang berbuah makian dari pembacanya.
Tidak mohon maaf, seandainya saya menyakiti hati Anda. Sebab saya sering melihat kalimat ini. "Loh, di mana ? Mana mungkin terjadi ?" Itu mungkin jawaban imajiner dari saya.
Ya, saya selalu melihat kalimat ini termeterai pada wajah-wajah teroris bom bunuh diri, para pembunuh Aparat Negara yang notebene yang statusnya warga negara Indonesia sendiri. Mereka yang entahlah mungkin kurang pekerjaan sehingga mempunyai hobi memecah belah persatuan Indonesia dan mungkin mempunyai banyak waktu dan tenaga untuk merusak negara sendiri. Â Termasuk juga di dalamnya pembuat-pembuat status perusak kedamaian NKRI.
Dengan mengganggu Kebhinekaan Indonesia berarti mereka mengobral darah para pejuang yang ditumpahkan ke bumi pertiwi. Bayangkan ratusan tahun untuk mewujudkan NKRI, bukan perjuangan yang mudah bukan ? Coba kalian tanyakan kepada para keluarga yang pernah ikut berjuang membela tanah air ? Betapa darah mereka mendidih mendengar hal ini. Ternyata sebegitu murahkah harga diri para pahlawan Indonesia?Â
 Mungkin mereka sudah melupakan sejarah. Atau hidup di jaman ini membuat jiwa nasionalisme makin pudar. Karena kemerdekaan sudah disediakan. Tidak perlu diperjuangkan, pikir mereka ? Ini sekedar opini sayakah, ataukah ada paham-paham lain yang tidak sesuai dengan jiwa Pancasila yang mulai kembali meracuni seperti saat pemberontakan PKI, PERMESTA, DI TII dan GAM.
Tolong tunjukkan. Mulai dari hal yang kecil saja. Jaga jari Anda di media sosial. Mulai kurangi status-status memecah belah. Bagikanlah cerita-cerita yang baik tentang Indonesia dengan dunia luar.Â
Tunjukkan dengan perilaku. Tentang penduduk yang berbeda-beda agama, suku dan ras namun ramah dan suka bergotong royong. Itulah sifat asli dari kita. Tentang keindahan Bumi Indonesia yang tidak ada habis-habisnya. Bukan melakukan perbuatan menyakiti satu sama lainnya entah dengan berperang atau membunuh dalam arti sebenarnya atau pun perang dan membunuh teman di media sosial. Sebab jika Indonesia damai tentunya akan menaikkan harkat dan martabat di mata negara kita bagi dunia luar.
Ingatlah, pada saat Indonesia terpecah belah. Ada "Pihak Lain" sedang tertawa, bangkit dari bangku penonton sambil bertepuk tangan kegirangan. Mereka berkata "Sebegitu mudahkah memecah belah persatuan suatu bangsa hanya dengan isu yang itu-itu saja ?"