Mohon tunggu...
Lisa Selvia M.
Lisa Selvia M. Mohon Tunggu... Freelancer - Literasi antara diriku, dirimu, dirinya

Anti makanan tidak enak | Suka ke tempat unik yang dekat-dekat | Emosi kalau nemu hoaks

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Ada "Kandang Godzilla" di Tangerang

2 Maret 2018   12:36 Diperbarui: 10 Maret 2018   23:20 2741
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Yuk jalan-jalan ke Kampung Koja, di daerah Tangerang sana ... ada kandang Godzilla," ajak teman saya.

Wisata agak nekat ini (karena tidak membawa kendaraan pribadi dengan perkiraan cuaca hujan) diawali dengan pertemuan di Stasiun Tanah Abang untuk menggunakan Kereta Commuter Line menuju Stasiun Tiga Raksa, Tangerang dengan perkiraan waktu tempuh kurang dari 1 jam. Tiba di sana langsung terlihat kerumunan ojek pangkalan. Karena kami bertiga jadi harus memesan taksi daring. Untungnya setelah 15 menit jemputan pun tiba di Indomaret yang terletak sekitar 5 menit jalan kaki ke arah jalan raya. Karena pesanan sebelumnya ditolak dua kali dengan alasan supir takut angkutan umum di stasiun.  

Stasiun Tiga Raksa (dok. pribadi)
Stasiun Tiga Raksa (dok. pribadi)
Kami melewati jalanan beraspal mulus tapi agak pas-pas untuk dilewati 2 mobil jika berpapasan di jalan. Sempat terhambat karena bubaran anak sekolahan dan aksi pamer kesaktian seorang ibu mengendarai motor bebek sambil melawan arah jalan berpenumpang sekarung beras di jok belakangnya.

retribusi masuk (dok. pribadi)
retribusi masuk (dok. pribadi)
Disambut orang yang memberi karcis masuk di pinggir jalan seharga Rp5.000,- per mobil. Spanduk bertuliskan selamat datang di Tebing Koja melambai manja karena angin menandakan kami sudah tiba jalan yang benar. Sekitar 200 m kemudian ada petunjuk lagi. Di samping kiri jalan ada rumah penduduk dan truk terparkir dengan spanduk lagi dengan tulisan Selamat Datang di Pintu Masuk Tebing, Kota. Ada warga yang duduk-duduk di depan rumah tersebut, salah satunya bernama Uwo. Laki-laki ini menyatakan bahwa benar ini tempat yang kami tuju. Setelah menyebut berapa karcis masuknya, kami memberikan Rp.15.000,- untuk 3 orang.

Spanduk Selamat Datang (dok. pribadi)
Spanduk Selamat Datang (dok. pribadi)
Eng.. ing.. eng.., turunlah kami ke dalam Kandang Godzilla. Tangganya curam cukup membuat perasaan saya ngeri-ngeri sedap campur keringat dingin. Kadang harus berpegangan dengan tali pada saat memanjat. Dan yang pasti pemandangannya memang unik. Terdapat tebing putih dengan celah dan ceruk yang curam juga ada beberapa telaga di bawahnya. Dari puncak tebing pemandangan tersampir sawah dimana ada pak tani dan kerbau sedang membajak sawah.

tangga curam (dok. pribadi)
tangga curam (dok. pribadi)
Sebagai warganet yang baik langsung salah satu teman saya siaran langsung di media sosialnya. Sementara saya masih ada di bawah tebing, sibuk mengambil gambar ular melingkar di kandang.

ular dipelihara (dok. pribadi)
ular dipelihara (dok. pribadi)
Pemandu wisata spesial kami hari itu yaitu Mas Uwo panggilannya, sangat membantu kami berfoto-foto. Menyarankan tempat ideal untuk memuaskan rasa narsisme kami (saya). Langsunglah keluar gaya andalan beryoga yang mulai tren saat ini dan kebetulan teman saya gurunya.

lagi sibuk sendiri (dok. pribadi)
lagi sibuk sendiri (dok. pribadi)
Selama sesi pemotratan ala artis (arwah titisan, canda teman saya), Uwo menjawab pertanyaan saya bagaimana tempat ini terbentuk. Yaitu awalnya di tempat ini dilakukan penggalian pasir dari 2013 sampai dengan tahun 2015. Selesai dikeruk, terbengkalailah tempat yang merupakan tanah milik keluarganya. Entah bagaimana, perpaduan pas antara pengaruh alam dan campur tangan manusia terbentuklah tempat yang dibilang orang-orang di sekitar mirip Kandang Godzilla. Ditambah pengaruh kuat media sosial dalam penyebaran info ini. Akhirnya jadilah tempat wisata ini.

tebing koja (dok. pribadi)
tebing koja (dok. pribadi)
Dilihat dari antusiasme pengunjung lumayan bagus. Terlihat dari info pada saat hari kerja pengunjung bisa dihitung jari, kalau hari libur tak terhitung. Apalagi ketika Tahun Baru, tandas Uwo.

tebing koja kandang Godzilla (dok. pribadi)
tebing koja kandang Godzilla (dok. pribadi)
Akhirnya hujan tiba, memang sudah terlihat dari awal datang awan hitam bergelung mendekat, tapi kami tidak khawatir karena ada beberapa bedeng yang menyediakan tempat berteduh sambil ditemani minuman hangat, mie instan dan makanan kecil lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun