Hari ini matahari sedang galak-galaknya memancarkan panasnya ke bumi, tapi hal itu tidak mengurangi semangat kami untuk berwisata ke Pulau Lembeh yang terletak di ujung Pulau Sulawesi Utara ini.
Kemudi mobil langsung dibelokkan ke kanan setelah keluar dari pintu pelabuhan penyeberangan Pulau Lembeh, kami langsung tancap gas karena waktu yang kami miliki begitu singkat di Pulau ini. Jadi jangan heran kecepatan iring-iringan mobil rombongan kami tak kalah dengan para peserta Rally Paris Dakar, bedanya kami menghadapi trek jalanan beraspal mulus yang berkelok-kelok serta naik turun bukan jalanan berbagai medan ekstrim.Â
Ada berbagai pemandangan sepanjang perjalanan menantang itu, dimulai dari pepohonan yang biasa-biasa saja, beberapa rumah penduduk  berdinding warna-warni yang harus dicapai dengan tangga hingga tebing-tebing yang curam langsung ke laut. Dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya, tibalah rombongan kami terdiri dari warga junior sampai senior dengan selamat di Patung Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
- tinggi patung 29,5 m
- landasannya 6 m
- lebar badan 5,5 m
- rentang tangan 25 m
Tangannya yang membuka, terentang di udara, pose patung tsb seakan-akan menyambut para wisatawan tempat religi ini.
Jika wisatawan yang datang berkunjung tentu akan mudah melihatnya jika sudah dekat tujuan yang terletak di Kelurahan Doorbolaang, karena tinggi menjulang dan terletak di atas bukit.
- Dasar (paling bawah) : Tempat parkir mobil, motor & bus. Terdapat juga tempat berjualan makanan, tapi tidak selalu buka.
- Tingkat Dua: Kosong
- Tingkat Ketiga: Kosong
- Tingkat Keempat (paling atas) : Landasan & Patung
Sepertinya bagian tingkat-tingkat yang kosong dirancang untuk dipakai sebagai tempat beribadah.
Patungnya saja selesai dibangun pada tahun 2015 tapi belum termasuk bagian-bagian lainnya. Menurut info, biaya pembangunannya mencapai 2 milyar rupiah dengan dana sebagian besar dari walikota Bitung Hanny Sondakh.
Untuk memasuki obyek wisata ini tidak dipungut biaya. Tapi ada kotak partisipasi untuk pengunjung yang terpaksa tergerak hatinya untuk mengisinya. Lainnya halnya kalau mau ke toilet, wajib ditarik biaya hingga 5 ribu rupiah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H