Mohon tunggu...
Lisa Romadhani
Lisa Romadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

oke

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Retardasi Mental

14 Desember 2022   11:30 Diperbarui: 14 Desember 2022   11:29 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

RETARDASI MENTAL

ABSTRACT

Retardasi Mental (RM) adalah ketidakmampuan untuk berkembang secara normal dari sisi intelektual dan keterampilan sosial. Ini adalah kondisi yang berhubungan dengan kurangnya kemampuan untuk belajar dan pemahaman yang diperlukan untuk melakukan tugas sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengeksplorasi faktor yang berpengaruh terhadap RM. 

Studi ini melibatkan analisis data yang berasal dari berbagai sumber, termasuk laporan klinis, studi kelompok, dan penelitian kuantitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa berbagai faktor berkontribusi terhadap RM, termasuk keturunan, lingkungan, dan faktor biologis. Hasil ini berguna untuk membantu meningkatkan pemahaman tentang RM dan meningkatkan pengobatan yang tepat sesuai dengan kondisi individu.

Kata Kunci: Retardasi Mental, Faktor, Analisis

A.Pendahuluan

Retardasi mental adalah kondisi yang mengacu pada keterlambatan dalam perkembangan intelektual dan kemampuan sosial, yang dapat ditandai dengan keterbatasan dalam kemampuan berbicara, berpikir, mengerti, dan berinteraksi dengan orang lain. Kondisi ini umumnya terjadi pada anak usia dini. Anak-anak dengan retardasi mental dapat mengalami masalah dalam berbagai bidang, termasuk berkomunikasi, belajar, mengontrol perilaku, mengikuti instruksi, dan menyelesaikan tugas-tugas yang sederhana. Retardasi mental pada anak usia dini dapat disebabkan oleh faktor genetik, lingkungan, atau kombinasi keduanya.

Retardasi mental pada anak usia dini dapat menyebabkan banyak masalah. Anak-anak dengan retardasi mental dapat mengalami masalah dengan komunikasi, berinteraksi dengan orang lain, memahami konsep sederhana, dan melakukan tugas-tugas yang sederhana. Anak-anak dengan retardasi mental juga dapat mengalami masalah dengan hiperaktivitas, perilaku agresif, dan masalah emosional. Retardasi mental pada anak usia dini juga dapat menyebabkan masalah dengan memahami instruksi, mengikuti aturan, dan memahami konsep-konsep abstrak.

Untuk mengobati retardasi mental pada anak usia dini, para profesional kesehatan mental mungkin akan meresepkan obat-obatan tertentu. Terapi juga dapat digunakan untuk membantu anak-anak dengan retardasi mental meningkatkan keterampilan sosial mereka, membantu mereka belajar cara berinteraksi dengan orang lain, dan membantu mereka mengembangkan keterampilan belajar. Terapi juga dapat membantu anak-anak dengan retardasi mental untuk memahami konsep-konsep abstrak dan mengontrol perilaku mereka.

Sebagian besar anak-anak dengan retardasi mental dapat menjalani kehidupan yang produktif dan bahagia. Dengan bantuan dari profesional kesehatan mental dan keluarga, anak-anak dengan retardasi mental dapat belajar cara berinteraksi dengan orang lain, mengembangkan keterampilan, dan mencapai tujuan-tujuan mereka.

B.Pembahasan

Retardasi mental anak usia dini

Retardasi mental anak usia dini adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan kondisi di mana anak-anak mengalami keterbelakangan dalam pertumbuhan dan perkembangan. Kondisi ini dapat menghalangi anak-anak dari mencapai potensi mereka dalam berbagai aspek, termasuk kemampuan berkomunikasi, belajar, bermain, dan mengikuti perintah. Kebanyakan anak-anak dengan retardasi mental anak usia dini memerlukan dukungan dan bantuan yang intensif sepanjang hidup mereka.

Retardasi mental merupakan suatu kelainan mental seumur hidup, diperkirakan lebih dari 120 juta orang di seluruh dunia menderita kelainan ini.1 Oleh karena itu retardasi mental merupakan masalah di bidang kesehatan masyarakat,kesejahteraan sosial dan pendidikan baik pada anak yang mengalami retardasi mental tersebut maupun keluarga dan masyarakat. Retardasi mental merupakan suatu keadaan penyimpangan tumbuh kembang seorang anak sedangkan peristiwa tumbuh kembang itu sendiri merupakan proses utama, hakiki, dan khas  pada anak serta merupakan sesuatu yang terpenting pada anak tersebut. Terjadinya retardasi mental dapat disebabkan adanya gangguan pada fase prenatal,perinatal maupun postnatal. Mengingat beratnya beban keluarga maupun masyarakat yang harus ditanggung dalam penatalaksanaan retardasi mental,maka pencegahan yang efektif merupakan pilihan terbaik.

Mengidentifikasi retardasi mental anak usia dini dapat menjadi proses yang rumit dan lama. Anak-anak harus melalui serangkaian tes dan evaluasi untuk menentukan tingkat kemampuan mereka dan apakah ada masalah kesehatan yang dapat menyebabkan keterbelakangan. Gejala yang mungkin bisa meliputi keterlambatan dalam berbicara, masalah berjalan, tidak dapat mengenali wajah dan suara orang-orang yang dikenal, mata yang kabur, dan keterlambatan dalam berinteraksi sosial.

Pengobatan untuk retardasi mental anak usia dini sangat bervariasi dan bergantung pada tingkat kemampuan anak. Banyak anak dengan retardasi mental anak usia dini berhasil mencapai tingkat perkembangan yang memuaskan dengan bantuan terapi, pelatihan, dan pendidikan yang tepat. Perawatan juga dapat berupa intervensi sosial, pendidikan spesial, dan bantuan medis.

Untuk mengurangi dampak yang mungkin terjadi akibat retardasi mental anak usia dini, orang tua dan keluarga harus bekerja sama dengan profesional medis dan pendidikan untuk menentukan program pengobatan yang paling cocok untuk anak mereka. Kontrol yang teratur dan pendampingan yang tepat akan membantu anak-anak dengan keterbelakangan dalam mencapai potensi mereka.

Gejala retardasi mental 

Gejala retardasi mental pada tiap penderita dapat berbeda-beda, mulai dari ringan hingga berat. Gejala tersebut antara lain:

•Keterlambatan dalam perkembangan motorik kasar dan halus

•Keterlambatan dalam perkembangan bahasa

•Kurangnya interaksi sosial dan komunikasi

•Kurangnya respon terhadap suara dan sentuhan

•Berulang kali meniru perilaku orang lain

•Kehilangan kemampuan yang telah dimiliki sebelumnya

•Kesulitan beradaptasi dengan perubahan situasi

•Mengalami gangguan dalam berbagai aspek perkembangan

•Kurangnya minat atau motivasi untuk bermain

•Kerusakan dalam proses belajar dan memori jangka pendek

•Kurangnya perhatian terhadap lingkungan dan orang lain

•Kesulitan dalam mengontrol emosi

•Keterlambatan dalam mengambil keputusan 

•Kurangnya kemampuan untuk mengontrol perilaku dan mengikuti aturan.

Gejala lain juga dapat timbul pada penderita retardasi mental yang berat, seperti kejang, gangguan penglihatan, gangguan pengendalian gerak tubuh, atau gangguan pendengaran. 

 

Golongan retardasi mental dibagi menjadi empat dan  bedasar kan IQ nya

1. Retardasi Ringan

 

Retardasi mental ringan adalah suatu kondisi di mana penderita memiliki IQ di antara 50-70. Penderita dengan retardasi mental ringan dapat mengikuti pelajaran di sekolah reguler dan dapat menjalani kehidupan yang relatif normal.

 2. Retardasi Sedang

 Retardasi mental sedang adalah suatu kondisi di mana penderita memiliki IQ di antara 35-50. Penderita dengan retardasi mental sedang dapat memahami konsep logis dan mengerjakan tugas-tugas yang membutuhkan keterampilan sederhana. Mereka juga dapat membaca dan menulis secara dasar, namun memerlukan bimbingan khusus.

 3. Retardasi Berat

 Retardasi mental berat adalah suatu kondisi di mana penderita memiliki IQ di bawah 35. Penderita dengan retardasi mental berat hanya dapat mengerti konsep dasar dan tidak dapat mengerjakan tugas-tugas yang lebih kompleks. Mereka memerlukan bantuan penuh untuk melakukan kegiatan sehari-hari.

 4. Retardasi Profound

 Retardasi mental profound adalah suatu kondisi di mana penderita memiliki IQ di bawah 20. Penderita dengan retardasi mental profound hanya dapat memahami konsep dasar dan memerlukan bantuan penuh untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Mereka juga seringkali memiliki keterbatasan dalam komunikasi dan pembelajaran.

Penyebab dan Faktor Risiko Retardasi Mental

 Retardasi mental terjadi akibat gangguan pada perkembangan otak. Akan tetapi, pada kasus tertentu, penyebab terjadinya retardasi mental tidak diketahui secara pasti. 

  Beberapa kondisi yang dapat mengakibatkan gangguan pada perkembangan otak anak adalah:

  • Cedera, misalnya karena kecelakaan lalu lintas atau olahraga

  • Kelainan genetik, seperti sindrom Down atau sindrom fragile X

  • Penyakit yang memengaruhi fungsi otak, misalnya infeksi otak (seperti meningitis), lumpuh otak (cerebral palsy), atau tumor otak

  • Gangguan saat kehamilan, seperti kekurangan nutrisi selama hamil, infeksi, konsumsi minuman beralkohol ketika hamil, penggunaan obat-obatan, atau preeklamsia

  • Gangguan saat melahirkan, seperti kekurangan oksigen pada bayi atau bayi terlahir prematur

 

C.Simpulan

 dapat disimpulkan bahwa retardasi mental anak usia dini dapat berakibat serius dan membutuhkan perhatian dan pendekatan intervensi yang tepat agar anak-anak dapat berkembang secara optimal. Penting untuk mengenali tanda-tanda awal dan mencari bantuan profesional yang tepat untuk meningkatkan kualitas hidup anak.

Daftar pustaka

Alodokter,"retardasi mental"alodokter,15 jovember 2021,https://www.google.com/url?q=https://www.alodokter.com/retardasi-mental&sa=D&source=docs&ust=1670990392387771&usg=AOvVaw072mGtniyZBQVMQr7Xa7Zb

Titi sularyo,muzal kadim,"retardasi mental",retardasimental 2,no.3(2000),170,https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/download/1036/966

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun