Siapa sangka, ternyata penyebaran virus corona begitu luas hingga memaksa berbagai lini kehidupan menyesuaikan diri dengan pola baru. Tak terkecuali lini pendidikan. Sekarang, sekolah-sekolah diliburkan. Aktivitas belajar dilaksanakan di rumah. Belajar online.
Anak-anak kini terbiasa menjalani kelas online, misalnya melalui zoom atau juga google meet. Meski siswa-siswi sepenuhnya sudah belajar di rumah, tetapi bukan berarti orang tua tidak ikut berperan mendampingi mereka belajar.
Menanggapi situasi ini, Kemendikbud telah menerbitkan buku panduan berjudul "Buku Seri Pendidikan Orang Tua: Mendampingi Anak Belajar di Rumah". Apabila Anda belum sempat membacanya, berikut kira-kira isinya.
1. Â Pahami gaya belajar anak
Orang tua mesti memahami bagaimana tipe belajar anaknya. Apakah ia bertipe visual, auditori, atau kinestetik. Ini berguna supaya orang tua bisa memilih model belajar yang paling efektif, sehingga anak akan lebih cepat memahami materi pelajaran.
 Tipe Visual
Anak dengan gaya belajar tipe visual lebih mudah menerima informasi dengan cara melihat. Materi yang dikemas dengan menarik secara visual akan membuatnya fokus, sekaligus mempermudah proses pemahamannya.Â
Untuk menghadapi anak tipe ini, orang tua harus banyak menggunakan gambar  daripada kata-kata untuk menyampaikan materi. Carilah sumber belajar yang berwarna-warni, unik. Anda bisa memanfaatkan model mind map. Lalu, Anda juga bisa menata ruang belajar anak menjadi lebih nyaman dan colorful, misalnya dengan memajang hasil karya anak di dinding. Film edukatif, juga bisa jadi media belajar yang cocok, asal relevan dengan materi belajar anak.
 Tipe Auditori
Anak dengan tipe belajar auditori, sensitif dan punya minat tinggi terhadap musik. mereka lebih suka belajar dengan lebih banyak mendengar.
Untuk menghadapi anak tipe ini, orang tua bisa menggunakan teknik bercerita. Gunakan intonasi yang dinamis ketika menyampaikan informasi pada anak. Anda juga bisa memanfaatkan alat perekam sebagai sarana belajar anak.