Mohon tunggu...
Lisa Noor Humaidah
Lisa Noor Humaidah Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat buku dan tulisan

Tertarik pada ilmu sosial, sejarah, sastra dan cerita kehidupan. Bisa juga dijumpai di https://lisanoorhumaidah.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menyambut Endemi Covid-19: Berlibur ke Bali di Masa Kenormalan Baru

4 Oktober 2021   13:41 Diperbarui: 1 November 2021   19:44 957
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana lengang pertokoan di Kuta, Bali (Sumber: Koleksi Pribadi) 

Bunga Gemitir untuk persembahan di Candi Kuning, Tabanan (Sumber: Koleksi Pribadi) 
Bunga Gemitir untuk persembahan di Candi Kuning, Tabanan (Sumber: Koleksi Pribadi) 

Akhirnya, setelah satu jam dari  lokasi tersesat, tiba lah kami di Pura Ulun Danu Beratan Bedugul.  Sudah jam 5 sore dan Pura tutup pukul 19.00 WIT. Kabut mulai turun tak mengurangi pesona Pura yang didirikan ratusan tahun yang lalu itu. 

Berpose dengan latar Pura Ulun Danu Beratan, Bedugul (Sumber: Koleksi Pribadi) 
Berpose dengan latar Pura Ulun Danu Beratan, Bedugul (Sumber: Koleksi Pribadi) 

Ternyata ada beberapa pura di lahan yang luas ini. Dan lihatlah Pura Lingga yang menonjol itu, pusat dari segala perhatian. Eksotis, berdiri tegak tak lekang dimakan waktu dan usia. Pura yang ada di uang pecahan 50 ribu rupiah kita. 

Berdasarkan informasi di sini komplek pura ini terdiri dari empat bangunan suci. Lingga Pura berdiri tiga tingkat dan ini tempat untuk menyembah Dewa Siwa. Pura Puncak Mangu berdiri 11 tingkat dan didedikasikan untuk Dewa Wishnu. PuraTeratai Bang adalah pura yang utama dan Pura Dalem Purwa dibangun untuk menyembah Sang Hyang Widhi. Pura ini juga digunakan untuk berdoa atas kesuburan, kemakmuran dan kesehatan. 

Bentuk dan warna bangunan mengikuti kepercayaan Trimurti: tiga warna suci mewakili tiga dewa: merah untuk Brahma sang pencipta. Hitam untuk Wishnu sang penyeimbang dan pelestari/penjaga alam raya dan putih untuk Siwa, perusak.  

Menurut informasi budaya di sini, di Pura Lingga ini terdapat sebuah sumur keramat yang menyimpan Tirta Ulun Danu. Tidak hanya itu, dalam Pura ini juga terdapat lingga yang berwarna putih. Diapit batu hitam dan merah. Arti dari warna-warna tersebut sebagaimana dijelaskan di atas. Pura ini diyakini sebagai sumber utama air dan kesuburan Danau Beratan. Ada dua pemujaan di dalam Pura ini yang menghadap selatan dan satu lagi memiliki empat pintu yang menghadap empat arah mata angin. 

Bukan hanya bangunan yang indah dan penuh pesona namun setiap jengkal dari Pura mengandung makna mendalam tentang kebijakan dan kebajikan menyatu dengan alam semesta atas pemujaan pada yang Agung, Tuhan Yang Maha Esa.

Jika tak terkendala waktu yang terbatas tentu menyenangkan menghabiskan waktu di tempat sejuk ini di tengah taman rapi hijau dengan bunga warna-warni berseri dari Bunga Daisy, Lily oranye dengan corak yang jarang ditemui, Aster pinky dan banyak ragam yang lainnya. Mereka tidak hanya membawa keceriaan namun juga ketenangan. 

Bunga Daisy Kuning (Sumber: Koleksi Pribadi) 
Bunga Daisy Kuning (Sumber: Koleksi Pribadi) 
 

Bunga sejenis Lily berwarna oranye dengan semu merah kapisa (Sumber: Koleksi Pribadi)
Bunga sejenis Lily berwarna oranye dengan semu merah kapisa (Sumber: Koleksi Pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun