Mohon tunggu...
Lisa Noor Humaidah
Lisa Noor Humaidah Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat buku dan tulisan

Tertarik pada ilmu sosial, sejarah, sastra dan cerita kehidupan. Bisa juga dijumpai di https://lisanoorhumaidah.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Pengalaman ke Curug Seribu

6 April 2021   15:23 Diperbarui: 13 September 2021   19:14 3271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di warung Pak Dadang sebelum perjalanan dimulai (sumber: koleksi pribadi)
Di warung Pak Dadang sebelum perjalanan dimulai (sumber: koleksi pribadi)
Memasuki jalur menuju curug kami membayar lagi. Sepuluh ribu rupiah untuk satu orang. Nah di sini ada tiket atau tanda terima. 

Jalur menuju curug kira-kira di 500 meter pertama seperti jalan setapak. Ada tangga menurun lalu kemudian landai. Bebatuan dengan tanah padat. Di sini lah saya mulai merasa jalanan licin. Beberapa kali bahkan terjatuh. Dua teman saya tidak merasa jalanan licin. Mengingat pernah cidera di pergelangan kaki saya mulai khawatir. Teman menyarankan untuk mengganti dengan sandal. Setelah mengganti dengan sandal, langkah jauh lebih nyaman, tidak terasa licin lagi. Ternyata sepatu bermasalah. Padahal beli karena disebut sebagai sepatu untuk hiking. Sudah beberapa tahun yang lalu.

Jadi, perlu sekali diingat, alas kaki sangat penting. Terutama untuk kenyamanan dan keamanan tentu saja. memakai sandal jepit tidak aman karena akan melewati banyak batu. Walaupun saya melihat beberapa pengunjung lain juga menggunakan sandal jepit. Untuk saya tentu saja karena tidak ada pilihan lain. Pada akhirnya lebih berhati-hati dan memperhatikan langkah. Juga tongkat untuk mendaki. Untuk saya cukup membantu.  

Menanjak (sumber: koleksi pribadi)
Menanjak (sumber: koleksi pribadi)

Sepanjang mata memandang pada saat perjalanan yang tampak hamparan pepohonan hutan nan hujan permai. Vegetasi yang kaya beragam. Udara sejuk serasa berada di suhu pendingin ruangan 18-20 derajat celcius. Terdengar riak suara air dan lengking serangga bersahutan. Sungguh menenangkan.

Lajur menuju curug memang menantang. Melalui batu-batu, terjal, tangga, menanjak dan menurun. Kadang kita akan menjumpai turunan undakan yang lebar. Musti menahan dan mengatur kaki agar tak tersentak. Untuk medan seperti ini saya akan jongkok dan pelan-pelan turun sambil tangan berpegangan pada dinding batu. Selalu mengupayakan kaki kanan dan kiri bergantian menahan dan melangkah agar tidak terlalu membebani salah satunya. Lebar jalan rata-rata satu sampai 1,5 meter. Karena batu-batu terjal dan berkelok, kadang kita musti berhenti untuk memberi kesempatan pengunjung/pendaki dari arah berlawanan. Di sisi sebelah jurang dengan pohon kayu berbagai ukuran, berbagai jenis tanaman perdu, dan pakis hutan.

Setelah 2,5 km berjalan, kita bertemu Curug kecil yang dinamakan Sawer. Dengarlah gemericik aliran air, sejuknya air dan lengkingan serangga hutan. Sungguh menyegarkan. Kita berhenti sejenak. Selain menikmati segarnya air tentu saja mengambil foto dengan berbagai gaya dan latar belakang.

Curug Sawer (sumber: koleksi pribadi) 
Curug Sawer (sumber: koleksi pribadi) 

Setelah cukup puas berhenti, kami melanjutkan perjalanan sekitar 500 meter lagi untuk mencapai tujuan utama. Jalan cukup menanjak, berbatu dan licin. Gemuruh air jatuh mulai terdengar semakin kencang. Sampailah kita menyaksikan menawannya curug Seribu. Memandangnya serasa kita semakin kecil. Derasnya aliran air melewati dan membentur batu -- batu besar yang kokoh. Karena suhu dan proses benturan alami, batu-batu berwarna cokelat keemasan terlihat mewah.

Di Curug Seribu (sumber: koleksi pribadi)
Di Curug Seribu (sumber: koleksi pribadi)

Akan lebih mengasyikan jika sempat berendam dan menikmati sejuknya air yang berlimpah ini. Namun karena malas mengganti pakaian, kesempatan ini saya lewatkan. Sudah cukup merasakan sejuknya membenamkan kaki ke dalam air.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun