Mohon tunggu...
Lisa Noor Humaidah
Lisa Noor Humaidah Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat buku dan tulisan

Tertarik pada ilmu sosial, sejarah, sastra dan cerita kehidupan. Bisa juga dijumpai di https://lisanoorhumaidah.com

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Waspada Pelecehan Seksual di Aplikasi Kencan

3 Januari 2021   22:18 Diperbarui: 4 Januari 2021   10:20 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Online Sexual Harassment. Sumber: mhsmentor.com 

Nah apa hubungannya fantasi seksual dengan aplikasi kencan online?

Teman saya ini bercerita ada 600-an pengguna yang menyukai profilnya. Ia merespon balik (like back) sekitar 10 laki-laki yang sesuai dengan kriteria. Sebagai tambahan, ia mengikuti aplikasi versi berbayar untuk keamanan dan tingkat keakuratan informasi yang diberikan. Dari 10 tersebut, empat laki-laki langsung mengajak berhubungan seksual. Bahkan ada yang sudah bersiap diri dengan tanpa pakaian ketika kamera video dinyalakan. Bagi teman saya, tentu ini sangat mengganggu! Tanpa persetujuan kedua belah pihak. Belum lagi soal status, empat laki-laki tersebut sudah menikah. Menurutnya ia telah memberikan informasi sejelas mungkin dari awal, ia mencari laki-laki single, rentang usia sekian dan untuk hubungan jangka panjang.

Dugaan awal, ini adalah cerminan soal fantasi seksual itu. Sebagaimana diulas oleh penelitian di atas, fantasi seksual juga merupakan bagian cerminan dari budaya masyarakat tersebut. Kita bisa menduga karena seksualitas adalah sesuatu yang tabu, ada berbagai cara yang dicoba untuk memenuhi itu, situs/platform kencan inilah salah satunya. Dan ini yang penting diwaspadai karena sangat rentan terjadi kejahatan dan pelecehan seksual.

Dibalik terbatasnya pembicaraan soal seksualitas di ranah pendidikan kita, semakin terbatas pula cara kita menyikapinya.

Untuk itu, tetap berhati-hati dan waspada jika kamu tertarik mengikuti aplikasi kencan secara daring. Belajar dari pengalaman teman saya dua hal yang paling penting:

Jangan mudah percaya, jangan terburu-buru berharap! 

Jika baru pertama bersapa kita merasa seperti telah lama mengenal. Jangan segera menaruh percaya. Jika baru pertama berbincang, seperti telah terbangun chemistry/komunikasi nyambung, juga jangan lekas terpesona. Apalagi terburu-buru berharap. 

Penipuan melalui aplikasi kencan semakin banyak ragamnya. Tidak semua orang punya kesempatan memenangkan undian/lottery. Tipis sangatlah tipis mendekati tidak mungkin. Juga orang yang baru pertama kali kita kenal bukan pangeran yang dikirim atau datang untuk menyelamatkan. Itu hanya di cerita-cerita fiksi. 

Maksudnya di sini, jika baru beberapa hari berkenalan lalu dijanjikan akan dikirimi sesuatu apapun itu bentuknya, kamu wajib curiga. Kedekatan di awal harus melalui banyak ujian terutama tingkat akurasinya. Modus yang paling sering dipakai terutama jika berhubungan lintas negara, barang akan tertahan di bea cukai lalu penerima diminta untuk mengirim sejumlah uang. Itu sudah jelas penipuan. Titik.

Hal lain yang tidak kalah penting, gunakan logika ketika mencerna setiap informasi yang diberikan. Syarat utama, informasi harus masuk akal. Rajin memastikan dengan mencari informasi tersebut melalui kanal yang kamu yakini kebenarannya. Misalnya soal pekerjaan, kegiatan yang dilakukan, situasi yang dialami, dan seterusnya.

Selalu nyalakan radar waspada untuk mencegah pelecehan dan kejahatan seksual! 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun