Mohon tunggu...
Lisa nihayatulmuaffah
Lisa nihayatulmuaffah Mohon Tunggu... Lainnya - Menambah pengetahuan baru

Mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Kopi Tanjung Digandrungi Kaum Milenial

14 Januari 2020   13:24 Diperbarui: 14 Januari 2020   13:37 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanjung Jepara- Kopi adalah perdagangan komoditas nomor 2 di dunia. Maka Nur Rohim berinisiatif untuk memproduksi kopi tanjung ini. Karena bahan baku yang masih mudah didapat. Dan diproduksi di desa Tanjung sendiri. (13/01/20)

Usaha ini dirintis selama 2tahun dan ditekuni sejak 1 tahun yang lalu.  Sejak tahun 2019 Nur Rohim menekuni usaha ini hingga sukses.  Usaha produk kopi ini dikelola langsung oleh pemilik sendiri. Sebelum mempunyai produk, Nur Rohim sering mengikuti pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kinerja produktivitas tersebut. 

Di dalam proses pembuatan kopi termasuk proses yang mudah-mudah susah dikarenakan proses penjemuran melalui 2 proses. Yang pertama proses honey yaitu dipetik dari pohon yang dipilih biji berwarna merah yang berkualitas baik setelah itu digiling dan hasilnya direndam dan dijemur. 

Sedangkan proses natural yaitu disortir baru dijemur selanjutnya digiling dan dikupas kulutnya dengan proses tersebut. Nur Rohim lebih menonjolkan ke proses yang natural "saya lebih mudah menggunakan proses natural, setelah kering kemudian dikupas kulitnya, dan dijemur lagi. Jika kopi kadar airnya tinggi maka hasilnya tidak akan sempurna" ujarnya. 

Produksi kopi tanjung ini sudah disetorkan kewilayah Jakarta, Jogja, Semarang, Kudus, dan area Jepara sendiri. Untuk pemasarannya dilakukan secara langsung yang disetorkan ke cafe dan kedai dan terdapat banyak reseller juga dan lewat media online, Nur Rohim mengatakan "untuk pelanggan sendiri rata-rata karyawan kantor dan guru".

Kelebihan kopi ini dipetik langsung dari pohon yang buahnya berwarna merah, sortasu yang teliti, aman dilambung dan cita rasa yang keluar dengan khas. Lisa sebagai konsumen mengatakan "kopi tanjung ini rasanya terdapat rasa kecut, sepet, dan pahitnya akan tetapi pahitnya hilang setelah meminumnya dan tidak nempel di lidah".

Dengan diproduksinya kopi tanjung Nur Rohim mengharapkan"dengan produk ini saya berhatap terkenal dengan produk ini minimal sejawa dan membanggakan nama desa tanjung" ujarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun