Hari ini,17 November 2014 sedang berlangsung Rapat Pimpinan Nasional Golkar.Dalam rapimnas tersebut agenda penting yang akan dibahas adalah pemilihan calon ketua umum Golkar periode selanjutnya.Di bursa calon ketua umum Golkar sampai sekarang muncul 8 nama yaitu M.S. Hidayat, Aburizal Bakrie, Priyo Budi Santoso, Agus Gumiwang Kartasasmita, Agung Laksono, Zainuddin Amali, Hajriyanto Thohari, dan Airlangga Hartarto. (baca: http://www.tempo.co/read/news/2014/11/16/078622211/Priyo-dan-Agung-Dinilai-Cocok-Pimpin-Golkar)
Selain ARB, dari 8 nama tersebut yang diunggulkan adalah Priyo Budi Santoso. Laki-laki yang lahir di Trenggalek pada tahun 1966 ini memiliki track record bagus dalam karir politiknya. Ketika pada zaman menjadi mahasiswa dia sangat aktif mengikuti kegiatan. Puncaknya adalah dia menjabat sebagai wakil ketua DPR periode 2009-2014. (baca: http://www.priyobudisantoso.com/index/2010/10/sekilas-profil-priyo-budi-santoso/)
Di antara prestasi tersebut, apakah Priyo Budi Santoso adalah orang yang bersih? Sebagaimana dunia politik yang penuh kekotoran. Priyo tidak terlepas dari kasus-kasus. Kasus yang sangat panas adalah kasus korupsi pengadaan Al Quran. Di dalam kasus ini Priyo dinyatakan menjadi terduga korupsi yang menerima 4.5% hasil korupsi tersebut. Berita hangat lainnya adalah ketika dia ingin memfasilitasi narapidana korupsi untuk mendapat remisi lebih mudah. Berita ini mendapat respon tajam dari beberapa pihak. Priyo dinilai tidak mencerminkan anggota legislative yang baik. (baca: http://www.merdeka.com/peristiwa/priyo-budi-santoso-diduga-terima-45-persen-korupsi-alquran.html dan http://www.tribunnews.com/nasional/2013/07/14/fasilitasi-narapidana-korupsi-priyo-budi-santoso-dianggap-rusak-citra-dpr)
Dari semua paparan di atas, kita mengetahui bahwa Priyo Budi Santoso memiliki banyak kekurangan. Walaupun dalam poltracking dia memenangkan 9 dari 10 kategori pemimpin yang baik untuk Golkar. Sekarang kita hanya bias berharap siapa orang yang tepat memimpin Golkar setelah ARB. Kita bias melihat sendiri bagaimana kinerja ARB ketika menjadi ketum Golkar kemarin. Semoga semua kader Golkar memilih pemimpin yang tepat dan bermanfaat dalam semua aspek kehidupan di Indonesia.
Sekian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H