Mohon tunggu...
Lis Andriani
Lis Andriani Mohon Tunggu... Guru - Guru yang peduli pada literasi

Salam literasi dari Lis Andriani seorang guru SD yang tak hanya mengajar, tetapi juga menjadi arsitek literasi di setiap sudut kehidupannya. Lis Andriani membawa semangat literasi ke dalam kelas dan lebih jauh lagi ke dunia maya. Gaya santainya yang gampang-gabut membuat pembelajaran terasa menyenangkan. Di luar jam pelajaran, Lis Andriani menemukan kebahagiaan di alam terbuka dengan hobi berkemahnya. Antusiasme dalam merangkai tenda dan membangun api unggun menjadi cermin dari kekreatifannya yang tak terbatas. Namun, kekreatifan Lis Andriani tidak hanya terbatas pada alam, ia juga mengarahkannya ke dunia digital. Lis Andriani menciptakan materi ajar yang menginspirasi dengan membuat video-video edukatif. Setiap kreasi ilmiahnya menjadi langganan bagi penonton di kanal YouTube-nya, @literia79. Disini, Lis Andriani membagikan pengetahuan dengan cara yang unik dan menyenangkan. Tidak hanya di dunia video, Lis Andriani juga menuangkan ide-idenya dalam tulisan-tulisan informatif di blog pribadinya, @literiadigital, menciptakan narasi literasi yang menginspirasi. Dengan setiap kisah yang dibagikan, Lis Andriani tidak hanya menjadi guru di kelas, tetapi juga mentor di dunia maya, membimbing anak-anak dan orang tua untuk mencintai literasi. Melalui perpaduan kecintaan pada alam, semangat mengajar, dan kreativitas digitalnya, Lis Andriani membawa literasi ke tingkat yang baru dan membuktikan bahwa pembelajaran bisa terjadi di mana saja dan kapan saja.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Transformasi Pendekatan Program Kesehatan: Menggeser Prioritas dari Pengobatan ke Upaya Preventif, Ketahui Selengkapnya

30 April 2024   20:52 Diperbarui: 30 April 2024   21:00 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Prioritasnya telah berubah dari merawat individu yang sakit menjadi mencegah agar individu tetap dalam kondisi sehat. 

Mari kita telusuri perubahan paradigma ini dan dampak yang ditimbulkannya.

RIBK: Panduan Menuju Transformasi 

Masterplan Kesehatan (RIBK) merupakan petunjuk strategis yang memfasilitasi kolaborasi antara berbagai entitas, termasuk sektor kesehatan dan non-kesehatan.

Tujuan utamanya adalah untuk menyatukan program kesehatan di tingkat nasional dan regional, sehingga memiliki visi dan misi yang konsisten.

RIBK memahami bahwa kesehatan bukan hanya tentang absensi penyakit, melainkan juga tentang kesejahteraan secara holistik.

Dari Responsif ke Inisiatif

RIBK memandu transisi dari pendekatan kesehatan yang responsif menjadi manajemen kesehatan yang inisiatif. Berikut adalah mekanismenya:

  1. Pencegahan Alih-alih menunggu munculnya gejala, pencegahan menjadi prioritas utama.

Edukasi kesehatan, program imunisasi, dan konseling gaya hidup menjadi elemen kunci.

Seperti kata pepatah, bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati.

  1. Partisipasi Komunitas RIBK mendorong keterlibatan komunitas. Pemimpin lokal, sekolah, dan tempat kerja berkolaborasi untuk menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan.

Dari upaya penyediaan air bersih hingga program olahraga, komunitas berperan aktif sebagai mitra dalam upaya pemeliharaan kesehatan.

  1. Pendekatan Holistik RIBK mengakui bahwa kesehatan melibatkan lebih dari sekadar fisik.

Kesehatan psikologis, asupan nutrisi, dan dukungan dari lingkungan sosial memiliki peran penting. 

Pendekatan perawatan yang menyeluruh memastikan perkembangan individu dalam setiap aspek kehidupan.

Dampak untuk Masa Depan

Seiring dengan semakin banyaknya penerapan RIBK, kita dapat mengantisipasi beberapa manfaat positif:

  1. Penurunan Beban Kesehatan

Dengan melakukan pencegahan penyakit, beban pada sistem kesehatan dapat berkurang.

Penurunan jumlah rawat inap dan penggunaan obat-obatan berarti ada lebih banyak sumber daya yang dapat dialokasikan untuk inisiatif kesehatan yang proaktif.

  1. Pemberdayaan Individu

Ketika individu berpartisipasi aktif dalam menjaga kesehatan mereka, mereka menjadi lebih berdaya.

Pengetahuan adalah benteng terkuat, dan RIBK menyediakan alat bagi individu untuk menjaga kesejahteraan mereka sendiri.

  1. Kesetaraan dalam Kesehatan

 RIBK bertujuan untuk mengurangi kesenjangan dalam akses kesehatan.

Baik di pusat kota maupun di desa terpencil, setiap orang berhak mendapatkan kesempatan yang sama untuk kesehatan.

Sebagai kesimpulan, RIBK merupakan perubahan besar---dari "mengobati" menjadi "mencegah".

Mari kita menyambut perubahan ini, karena dunia yang lebih sehat menunggu kita semua. (*)

Sumber: https://whatsapp.com/channel/0029Va2w7WX7tkjFxQdE2G2L  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun