Mohon tunggu...
lisan dipo
lisan dipo Mohon Tunggu... Seniman - PERBEDAAN ITU BUKAN MASALAH TAPI YANG MASALAH ITU APABILA SUKA MEMBEDA-BEDAKAN
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

BELAJAR DANDANI ATI TEKAN PUCUK

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mari Kita Cintai dan Lestarikan Budaya Nusantara

11 Desember 2023   06:00 Diperbarui: 13 Februari 2024   17:58 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nusantara-Sebagai mahluk hidup yang memiliki akal budi, manusia seharusnya menjadi makhluk yang paling cerdas dan bijaksana dalam hidupnya. Namun, seringkali manusia cenderung mengabaikan akal budi yang dimilikinya sehingga menimbulkan kemunduran dalam hal keberlangsungan budaya dan kehidupan manusia itu sendiri.

Banyak di antara kita yang telah merasa kehilangan jati diri budayanya karena terpapar pengaruh budaya asing yang masuk ke dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini terutama dipengaruhi oleh kemajuan teknologi dan media sosial yang semakin memudahkan orang untuk mengakses budaya-budaya dari luar negeri.

Sebagai contoh, kita sering melihat bahwa sekarang ini banyak orang yang lebih menggemari budaya barat ketimbang budaya asli Indonesia. Dalam hal ini, khususnya bagi masyarakat Jawa dan Minang, sangat penting untuk kembali memperkuat dan mempertahankan budaya asli mereka agar tetap berkembang dan lestari.

Seiring dengan pesatnya perkembangan zaman, masyarakat harus tetap belajar merutinkan kebiasaan baik dan mempertahankan budaya asli yang ada di daerah mereka. Kebiasaan baik yang menjadi warisan leluhur perlu dilestarikan, seperti cara bersikap yang sopan, menghargai orang lain, dan menjunjung tinggi adat istiadat masyarakat.

Selain itu, bekal kearifan lokal juga sangat penting untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Seperti halnya budaya Jawa dan Minang yang identik dengan adanya sistem kekeluargaan yang sangat kuat, peran keluarga yang saling mendukung, dan kearifan lokal lainnya.

Tumbuh bersama budaya Jawa atau Minang memberikan pelajaran tentang nilai-nilai luhur yang terkandung dalam kearifan lokal tersebut. Nilai seperti kerja keras dan ulet, menghargai orang lain, menjunjung tinggi kebersamaan dan kerukunan, serta menumbuhkan rasa cinta dan kasih sayang pada sesama.

Dalam hal ini, memperkenalkan kearifan budaya dengan cara mengamalkannya menjadi salah satu solusi untuk dari mengakar dan bisa dilestarikan oleh generasi selanjutnya. Beberapa hal sederhana yang dapat dilakukan sehari-hari, seperti memperkenalkan makanan khas atau cara berbicara yang santun dengan anak-anak adalah salah satu bentuk pengenalan dan pembudayaan nilai-nilai luhur.

Dalam upaya untuk melestarikan budaya, penting juga untuk mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya budaya asli dan bagaimana cara melestarikannya. Sebagai cara yang efektif, dapat dilakukan dengan mengadakan berbagai event yang menarik seperti pertunjukan kesenian, seminar, dan workshop yang mengangkat tema tentang budaya lokal.

Tidak cukup hanya dengan mengenalkan budaya lokal, diperlukan juga kesadaran dan sikap dari masyarakat untuk turut melestarikan budaya tersebut. Denga sadar memahami nilai-nilai budaya leluhur dan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari, maka budaya asli akan terus berkembang dan lestari.

Kesimpulannya, sebagai warga negara yang bertanggung jawab, kita harus terus memperkuat dan mempertahankan budaya asli daerah masing-masing. Hal ini dilakukan agar keberadaan budaya Indonesia tetap lestari dan tidak terkikis keberadaannya oleh budaya asing yang masuk. Kita harus mengambil pelajaran dari hewan-hewan yang hidup sesuai dengan habitatnya, sehingga mempertahankan jati diri dan budaya merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun