Mohon tunggu...
Lisana Shidqin
Lisana Shidqin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

i love to talk anything which i love

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kesehatan Mental Generasi Muda di Indonesia

19 Agustus 2024   21:57 Diperbarui: 19 Agustus 2024   22:20 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            Isu kesehatan mental menjadi polemik khusus yang menyerang generasi muda di Indonesia. Generasi muda yang memasuki fase remaja mengalami masa krusial dalam membentuk kebiasaan sosial dan emosi yang berdampak pada kesehatan mental. Berdasarkan data yang dirilis oleh Kementrian Kesehatan pada tahun 2023 sebanyak 6,1% penduduk berusia 15 tahun keatas mengalami gangguan kesehatan mental. Hal ini menimbulkan potensi penyakit dan kematian pada remaja disebabkan tidak mampu mengendalikan perilaku dan emosi pada diri. Angka kematian pada remaja meningkat sebanyak 200% (Rokom, 2023).

            Sedangkan menurut data survey yang dirilis oleh World Health Organization pada tahun 2021 terdapat sebanyak 14% atau 1 dari 7 anak remaja mengalami masalah kesehatan mental. Hal ini menandakan fenomena yang cukup menyita perhatian karena generasi muda dinilai sebagai pondasi utama pembangunan suatu bangsa. Kondisi mental sangat mendukung produktivitas dan kinerja seseorang. oleh karenanya, isu kesehatan mental tidak boleh dibaikan karena dampaknya sangat besar (Caesaria, Suzana, &          Airlangga, 2024).

            Kesehatan mental sudah menjadi indikator dalam Rencana Strategis Kementrian Kesehatan tahun 2020-2024. Berbagai upaya telah dilakukan seperti perlindungan terhadap Orang Dalam Ganggaun Jiwa (ODGJ) oleh Kementrian Sosial dan Kementrian Hukum dan HAM termasuk didalamnya layanan rehabilitas dan perbaikan layanan Rumah Sakit Jiwa. Namun hal tersebut nampaknya tidak cukup melainkan harus adanya upaya kolaborasi dari pemerintah, swasta, lembaga pendidikan dan masyarakat. Dengan hadirnya masyarakat sebagai elemen kolaborasi, diharapkan dapat menyentuh semua lapisan masyarakat bahwa masalah kesehatan mental begitu penting dan penderita dapat memperoleh bantuan layanan kesehatan mental yang memadai. Peningkatan kesadaran penuh juga harus dimiliki oleh para remaja dengan tidak membatasi kegiatan sosial agar dapat menikmati kesibukan yang positif sehingga terhindar dari masaah kesehatan mental (Winurini, 2023).

DAFTAR PUSTAKA

Rokom. (2023). Menjaga Kesehatan Mental Para Penerus Bangsa. Diakses melalui : https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20231012/3644025/menjaga-kesehatan-mental-para-penerus-bangsa/

Caesaria, P. A., Suzana, D., & Airlangga, D. Z. (2024). Literatur Review Masalah Kesehatan Mental Remaja Pada Ketidaksetaraan Sosial dan Ekonomi. Indonesian Journal of Behavioral Studies, 4(1), 44-52.

Winurini, S. (2023). Penanganan kesehatan mental di Indonesia. Pusat Analisis Keparlemenan Badan Keahlian DPR RI. 15(20). 21-26.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun