Mohon tunggu...
Lisa Monalisa
Lisa Monalisa Mohon Tunggu... -

Menulis data dan fakta mengungkap untold story

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Dipimpin Hatta PAN Kehilangan Arah

28 Februari 2015   19:10 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:21 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pelaksanaan Kongres PAN IV yang akan berlangsung di Bali, 28 Februari – 3 Maret 2015 mendatang diharapkan dapat melahirkan pemimpin baru yang dapat mengembalikan jiwa dan semangat reformasi dalam tubuh partai. Dengan demikian PAN akan menjadi salah satu partai besar yang dapat diperhitungkan dalam percaturan politik bangsa Indonesia.

Setidaknya itulah harapan yang diungkapkan oleh Ketua Lembaga Hikman dan Kebijakan Publik Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dr. Nadjamuddin Ramly. Lebih lanjut Nadjamuddin menjelasakan, bahwa selama 5 tahun kepemimpin Hatta Rajasa, PAN seperti kehilangan arah dan bertolak belakang dengan jiwa dan semangat PAN yang dikenal sebagai partai yang reformis.

Secara rinci beliau menjelaskan, pertama, PAN telah menjadi partai status quo pemerintah, karena selalu mendukung kebijakan pemerintah meskipun salah. Seperti dalam kasus bailt out Bank Century, berbeda dengan partai lain yang juga berada dalam pemerintahan (Partai Golkar dan PKS), mereka tetap kritis terhadap pemerintah jika dianggap telah merugikan rakyatnya.

Kedua, PAN berada di bawah bayang-bayang partai politik lain. Tidak dapat dipungkiri sejak Hatta Rajasa menjadi besan Presiden SBY, seakan ada kekuatan besar yang membebani derap langkah para politisi PAN di parlemen. Jika kondisi ini terus dipertahankan akan sangat merugikan bagi masa depan partai.

Ketiga, melakukan kebohongan public terkait perolehan suara tertinggi pada Pemilu 2014 karena kepemimpinan Hatta Rajasa. Nadjamuddin menjelaskan, perolehan suara terbanyak itu hasil kerja keras para caleg-caleg di dapilnya masing-masing tanpa ada dukungan penuh dari Pengurus DPP PAN. Hatta Rajasa lebih sibuk mengurus kementerian dari pada partainya.

Dan keempat, di bawah kepemimpinan Hatta Rajasa, PAN telah mengecewakan warga Muhammadiyah yang telah membidani kelahiran dan membesarkan partai berlambang matahari terbit ini. Banyak warga Muhammdiyah yang mengalihkan dukungannnya kepada partai lain karena kepemimpinan Hatta telah melahirkan gap antara PAN dan Muhammadiyah.

Nadjamuddin berharap agar para peserta Kongers IV PAN di Bali, khususnya warga Muhammadiayah yang menjadi pengurus DPD/DPW PAN dapat berpikir jernih dan cermat dalam menentukan pilihan Ketua Umum PAN. Secara terbuka Najamuddin memberikan dukungannya kepada kandidat Ketua Umum Zulkifli Hasan.

Bagi Nadjamuddin, jika Zulkifli Hasan terpilih sebagai Ketau Umum PAN, itu berarti Zulkifli Hasan menjadi simbol perekat bersatunya kembali warga Muhammadiyah dalam mendukung PAN. Karena Zulkifli Hasan selama ini kerap menjalin silaturahmi yang baik dengan pimpinan maupun dengan warga Muhammdiyah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun