Devinisi Finansial Planner secara singkat yaitu cara seseorang mengatur keuangannya untuk suatu tujan tertentu. Mengatur keuangan dapat dilakukan dengan cara melakukan perencanaan keuangan secara cermat dan tepat.
Seberapa pentingkah kita mengetahui perencanaan keuangan? Bagi pertama kali yang menikah, pasti banyak hal yang berubah. Salah satu perubahan yang kita rasakan terutama seperti kaum perempuan dulunya pekerja, sekarang menjadi ibu rumah tangga adalah penghasil uang hanyalah suami tercinta. Kita sebagai partner hidupnya, tentu saja diamanahi untuk mengurus keuangan dari semua dana yang keluar. Karena masih muda, pasti beberapakali mengalami tryal error. Apapun kesalahan dalam pengelolaan keuangan jangan sampai terjadi besar pasak daripada tiang.
Apa itu? Pengeluaran lebih besar daripada pendapatan.
Ada satu video menarik yang membahas tentang pengelolaan keuangan secara umum.
https://www.youtube.com/watch?v=Vq_isjFtn6k
Video Raditya Dika tentang cara pengelolaan keuangan dapat kita simpulkan bahwa pengeluaran dibagi menjadi 5 bagian.
- Cicilan/Hutang, sebaiknya tidak lebih dari 30% pendapatan
- Pengeluaran Rutin, setidaknya 40% - 60% dari total pendapatan
- Investasi dan Tabungan, setidaknya 10% - 30% pendapatan
- Pengeluaran Sosial (seperti sedekah), minimal 2,5% dari total pendapatan
- Kebutuhan Lifestyle/bersenang-senang, idealnya tidak lebih dari 40%
Aspek lainnya yang tidak kalah dari pembahasan pengelolaan keuangan adalah mengajarkan cara mengelola uang untuk anak kita. Sebelum mengajarkan bagaimana cara pengelolaan uang, sebaiknya anak kita kenalkan terlebih dahulu apa ituempat pilar keuangan. Empat pilar keuangan ini sangat penting diketahui untuk mngajarkan anak-anak bagaimana uang dihasikan dan bagaimana uang bekerja.
1. Menghasilkan
Jika kita ingin mengajarkan seseorang cara menabung, ajari dulu bagaimana cara menghasilkan uang. Contoh sederhana untuk anak-anak adalah kenalkan berbagai macam profesi pekerjaan, lalu jelaskan mengapa kita perlu bekerja. Nah disitulah akan terjadi dialog yang menarik tentang cara menghasilkan uang. Trus kalau semisal dia bertanya bagaimana cara dia agar bisa menghasilkan uang? Kan masih anak-anak? Caba jelaskan dia bisa dipeperoleh dari uang saku semisal, upah telah membantu atau melakukan kebaikan, uang kado ulangtahun/sunatan, ampau dari saudara, dll.
2. Belanja
Setelah itu jangan ajarkan anak langsung menabung, ajarkan anak cara berbelanja. Seneng donk pastinya anak kita ajak belanja? Ajarkan anak bagaimana cara apa itu belanja sesuai kebutuhan dan apa itu belanja untuk bersenang-senang.
3. Berbagi
Semua agama mengajarkan saling mengasihi terhadap sesama. Kita tentunya tidak menginginkan seseorang menjadi kacang lupa kulitya kan? Ajari sedini mungkin bagaimana cara berbagi, tentunya setelah semua kebutuhan pokoknya terpenuhi.
4. Menabung
Setelah melaluai semua tahap itu, saatnya mengajari anak cara menabung. Mulai dari hal sederhana, misalnya ingin beli sepatu baru. Ajari anak cara menabung untuk mendapatkan sepatu impian mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H