Pada artikel kali ini kita akan membahas seputar regulasi emosi, baik itu definisi regulasi emosi, strategi dalam melakukan regulasi emosi, serta bagaimana cara melatih regulasi anak.
Pertama, kita akan mencari tahu tentang definisi dari regulasi emosi. Apasih yang di maksud degan regulasi emosi?
Regulasi emosi merupakan aspek yang ada dalam emosi prososial. Regulasi emosi sendiri memiliki definisi sebagai proses seseorang atau individu dalam mengelola serta mengekspresikan emosinya. Seseorang yang mampu meregulasikan emosinya dengan baik maka akan memberikan dampak positif pada dirinya maupun orang di sekitarnya, sedangkan orang yang memiliki regulasi emosi yang buruk dapat memberikan dampak yang negatif bagi dirinya dan orang lain.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengendalikan emosi atau regulasi emosi. Caranya yakni dengan membuang pikiran buruk, berhenti untuk terus menerus memikirkannya, cari tahu pemicunya, melakukan aktifitas yang menyenangkan, menghindari pemicu dari munculnya emosi negatif yang di rasakannya, rutin olahraga, melakukan meditasi atau relaksasi dan yang lainnya.
Selain dari definisi regulasi emosi terdapat juga strategi yang dapat di lakukan dalam melakukan regulasi emosi.
Terdapat 2 strategi
1. Antecedent-focused strategy (cognitive reappraisal)
Merupakan strategi yang dilakukan dengan cara mengubah cara pandang dan cara berpikir seseorang kearah yang positif dalam menafsirkan atau memaknai suatu pristiwa yang menimbulkan emosi. Strategi regulasi emosi ini dapat mengurangi emosi negatif yang di rasakan oleh seseorang sehingga respon yang di berikan orang tersebut tidak lah berlebihan.
2. Respon-focused strategy (expressive suppression)
Merupakan strategi yang di gunakan dengan cara menghambat respon emosi yang disampaikan kepaa oran lain baik itu meliputi ekspresi wajah, nada suara, dan perilaku. Strategi regulasi emosi ini hanya dapat menahan reaksi yang akan di tujukan kepada orang lain agar tidak berlebihan dan tidak dapat membantu untuk mengurangi emosi negatif yang di rasakan.
Adapun proses regulasi emosi menurut Gross dan Jhon (2003)
1. Situation selection.
Merupakan cara seseorang dalam mendekatkan atau menghindarkan diri dari seseorang maupun situasi yang dapat mempengaruhi munculnya emosi yang berlebihan pada dirinya.
2. Situation modification.
Adalah cara individu dalam mengubah lingkungannya sehingga dapat mempengaruhi ikut mengurangnya pengaruh kuat dari emosi yang muncul.
3. Attention deployment.
Proses ini merupakan cara individu dalam mengalihkan perhatiannya terhadap kejadian atau pristiwa yang tidak menyenangkan, dengan tujuan untuk menghindari timbulnya emosi yang berlebihan pada dirinya.
4. Cognitive change.
Merupakan cara individu untuk mengevaluasi kembali situasi yang telah terjadi dengan tujuan mengubah cara berpikir menjadi lebih positif sehingga pengaruh kuat yang kita rasakan dari emosi tersebut dapat berkurang.
5. Response modulation.
Merupakan Usaha seseorang dalam mengatur/mengontrol dan menampilkan/mengekspresikan respon dari suatu emosi yang tidak berlebihan.
Setelah melihat penjelasan dari tulisan di atas mungkin kita jugaberfikir bagaimana sih cara melatih regulasi anak?
Kita ketahui bahwa anak merupakan individu yang gemar sekali akan bermain dan permaian, dan untuk melatih regulasi anak usia dini ternyata dapat di lakukan dengan cara bermain, yakni bisa lewat permainana ular naga, permainan tradisional Dolip, balap karung dan masih banyak lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H