Mohon tunggu...
Lisa Fadiyah
Lisa Fadiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Miung

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Pemahaman tentang Gender dan Seksualitas Anak Usia Dini

30 Oktober 2022   11:23 Diperbarui: 30 Oktober 2022   11:26 479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sesuai dengan judul di atas maka pembahasan kali ini adalah seputar gender dan seksualitas anak usia dini, nah mari kita cari tahu apakah gender sama dengan jenis kelamin? Lalu identitas gender yang sehat itu seperti apa sih? Ada berapa sih orientasi seksual yang ada? Dan masih banyak lagi.

yang pertaa perlu kita cari tahu terlebih dahulu apasih yang dimaksud dengan gender?

Apasih yang di maksud dengan gender?

Pengertian gender berbeda dengan halnya jenis kelamin/sex. Gender merupakan pembagian atau pengkategorian kepribadian, nilai, tingkah laku, ciri dari setiap individu, peranan maupun merilaku sosial yang di bentuk berdasarkan sub-budaya yang dimana membagi jenis kelamin kedalam sub-kelompok tertentu yang mengarahkan ke pribadian seseorang ke arah maskulinitas ataupun feminitas melalui segala atribut yang telah dinilai dalam masyarakat. Singkatnya gender merupakan pembagian perilaku dan peran kepada setiap individu baik itu mereka yang terlahir sebagai laki-laki ataupun perempuan yang telah memperoleh pencirian sosial dari hasil pembentukan yang ada dimasyarakat tertentu dan dalam waktu tertentu pula. Sedangkan yang dimaksud dengan indentitas gender adalah suatu proses klasifikasi atau adnya keyakinan diri seseorang terhaap dirinya, apakah dia akan menjadi seorang wanita ataupun pria.

Identitas gender yang sehat adalah identitas yang sesuai dengan identitas biologisnya.

Pembelajaran tentang gender memiliki peran yang sangat penting bagi anak usia dini. Kebanyakan anak usia dini tidak mengetahui peran gender yang harus diterapkan dalam lingkungan budaya bermasyarakat. Dengan adanya identitas gender yang diajarkan sejak anak usia dini dapat membuat anak memahami akan kesetaraan gender dan tidak memandang bahwa perempuan adalah sosok yang lemah sedangkan laki-laki adalah sosok yang mendominsi. Selain itu dengan di ajarkannya identitas gender sejak dini, anak dapat mengetahui perannya dalam suatu kondisi dan waktu yang terjadi.

Gender memiliki keterkaitan yang erat dengan orientasi seksual seseorang, apasih yang di maksud dengan orientasi seksual?

Orientasi Seksual merupakan minat atau ketertarikan seksual atau perasaan/emosional terhadap seseorang dengan jenis kelamin tertentu baik itu laki-laki ataupun perempuan. Terdapat 16 orientasi seksual yang ada dalam manusia serta ada banyak hal yang dapat melatar belakangi seseorang memiliki orientasi seksual yang berbeda dengan orang lain. Biasanya seseorang memiliki orientasi seksual yang berbeda dipengaruhi oleh faktor lingkungan, emosional, hormonal, trauma, dan faktor biologis.

Perlu kita pahami bahwa orientasi seksual berbeda dengan identitas gender yang mengacu kepada seseorang ingin menjadi (maskulin)laki-laki, (feminism)perempuan, ataupun nonbiner. Sedangkan dikutip dari doktersehat orientasi seksual dibedakan menjadi 16 orientasi yakni terdiri dari, Heteroseksual atau yang biasanya di sebut dengan straight/lurus. Yakni seseorang yang memiliki ketertarikan terhadap lawan jenisnya. Lalu ada Homoseksual atau yan biasnaya di sebut dengan gay. Yakni kecenderungan seseorang untuk mentukai sesame jenis, selanjutnya ada Biseksual atau yang di sebut dengan "Bi" yakni ketertarikan seseorang terhadap orang lain yang berjenis kelamin sama maupun berbeda dengannya. Ada Aseksual atau "aces" adalah individu yang tidak memiliki ketertarikan seksual terhadap jenis kelamin apapun. Dan orientasi lainnya seperti aromantic, androseksual, gyneseksual, demiseksual, demiromantic, panseksual, panromantic, sapioseksual, grayseksual, grayromantic, skolioseksual dan cupiosexual.

Lalu apakah penting pendidikan seksual bagi anak usia dini?

            Pendidikan seksual merupakan salah satu dari banyaknya pendidikan yang seharusnya penting untuk diberikan kepada anak sejak anak berusia dini. Dengan adanya pendiidkan tentang seksualitas diharapka anak usia dini mempunyai pemahaman dan bekal agar anak lebih peduli dengan kesehatan seksualitasnya nanti. Manfaat dari pemberian pendidikan seksual pada anak yakni:

  • Dapat melindungi anak dari dampak negatif yang berasal dari suatu tayangan baik itu di tv atau media yang lainnya.
  • Menghindarkan anak dari pergaulan seks bebas atau tindak kejahatan seperti pemerkosaan atau kekerasan seksual
  • Membangun kepercayaan terhadap orang tua dan anak sehingga anak tidak akan mencari informasi sendiri seputar seks
  • Membuat anak untuk lebih melindung dan menghargai tubuhnya
  • Pendidikan seks membuat anak lebih bertanggung jawab terhadap pilihannnya
  • dan masih banyak lagi

Lalu bagaimana sih peran orang tua dalam perkembangan gender anak?

            Peran orang tua dalam mengenalkan gender kepada anak usia dini dapat dilakukan dengan banyak cara, misalnya dengan cara mengenalkan anak tentang perbedaan jenis kelamin, mengajarkan anak terkait bagian tubuh mana saja yang tidak boleh di sentuh oleh orang lain, mengajarkan anak terkait nilai-nilai atau norma-norma yang ada di dalam masyarakat tentang gender, menjadi tokoh model bagi anak, menciptakan hubungan yang harmonis dalam keluarga, mengajarkan kepada anak tentang perbedaan pakaian ataupun cara penggunaan toilet umum yang dapat di gunakan sesuai dengan jenis kelaminnya, membentuk karakter anak berdasarkan jenis kelaminnya yakni dengan mengarahkan anak perempuan memiliki karakter yang feminism sedangkan untuk anak laki-laki memiliki karakter yang maskulin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun