Mohon tunggu...
Lisa Fadiyah
Lisa Fadiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Miung

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Bagaimana Perkembangan Sistem Saraf Manusia pada Tahun Pertama Kelahiran?

17 April 2022   20:00 Diperbarui: 17 April 2022   20:01 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertumbuhan dan perkembangan tentunya selalu terjadi pada setiap makhluk hidup. Pertumbuhan biasanya dimulai sejak masih kecil hingga dewasa. Selain tubuh kita yang tumbuh dan berkembang organ dalam kita juga mengalami yang namnnya tumbuh kembang. Tak terkecuali dengan otak kita. Otak kita bahkan mengalami yang namnya perkembangan sejak dalam kandungan hingga anak menjadi dewasa.

Pada artkel kali ini kita akan membahas bagaimana sih tahapan perkembangan saraf pada tahun pertama kelahiran manusia?

Seperti yang telah dijelaskan pada artikel sebelumnya bahwa otak kita berkembang dimulai sejak dalam kandungan. Perkembangan tersebut tentunya tidak berhenti bahkan setelah bayi di lahirkan sampai dewasa. Saat bayi baru lahir ukuran otak bayi memiliki ukuran yang kecil dan telah mencapai 60% dari ukuran orang dewasa dan ukuran otak bayi yang baru lahir ini akan bertambar besar sat menginjak 3 bulan setelah kelahirannya. Di lansir dari hello sehat di jelaskan bahwa saat bayi baru lahir otaknya memiliki sedikit mielin yang menyebabkan proses informasi yang diterima oleh otak direspon dengan sangat lambat daripada orang dewasa. Sedangkan pada masa anak-anak yakni ketika memasuki usia 3 tahun otak anak semakin bertambah besar yang pada mulanya saat anak baru lahir ukurannya 60% pada masa anak-anak ini ukuran otak anakmenjadi 80% dari keseluruhan ukuran otak utuh saat dewasa. Saat menginjak usia 5 tahun otak anak berkembang lebih tajam dan ukurannya sudah sepenuhnya menyamaki orang dewasa. Lalu saat anak memasuki usia remaja ukuran dan berat otak remaja tidak berbeda jauh dengan otak dewasa meskipun belum sepenuhnya matang. Memasuki usia dewasa yakni saat 20 tahun, perkembangan otak manusia akan mulai berhenti dan mulai mengalami yang namanya penurunan secara perlahan. Biasanya volume sel saraf mulai menurun dan akan mempengaruhi kemampuan kognitif manusia. Dan pada saat lanjut usia yakni ketika usia 50 tahun ke atas ingatan manusia mulai menjadi ingatan jangka pendek dan menjadikan kita menjadi mudah lupa dengan suatu hal. Hal ini di sebabkan oleh kematian sel-sel syaraf dan sinapsis otak manusia.

Setelah mencari tahu tentang bagaimana tahapan perkembangan saraf pada tahun pertama kelahiran, selanjutnya kita akan mencari tahu stimulus seperti apakah yang hendaknya di berikan untuk menstimulus saraf bayi pada tahun pertamanya?

Dikutip dari Nutriclub stimulasi yang di berikan pada bayi dapat di berikan dimana saja dan kapan saja akan tetapi setiap stimulasi yang diberikan hendaklah di sesuaikan dengan usia si kecil.

Sepertipada saat bayi baru lahir sampai usia 3 bulan kita dapat memeluk anak, mengendong, menatap mata anak, mengajak tersenyum, berbicara, memeberikan bunyi-bunyian di sekitar anak, mengulingkan bayi ke-kanan dan ke-kiri, merangsang anak untuk meraih dan memegang mainan dan masih banyak lagi.

Selanjutnya saat anak berusia 3-6 bulan stimulasi yang cocok untuk di berikan kepada anak adalah sepert melihat wajah sikecil dan ibu bersama-sama di cermin, merangsang anak untuk telungkup, terlenatang bolak balik dan duduk.

Pada sat anak berumur 6-9bulanan orang tua dapat memberikan stimulasi pada anak dengan memanggil nama anak, mengajak bersalaman, tepuk tangan, membacakan donggeng, dilatih berdiri sambal berpeganggan.

Lalu saat anak berumur 9 sampai 12 bulam anak dapat di berikan stimulasi dengan mengulang-ulang nama anggota keluarganya, memasukkan mainana ke dalam keranjang, minum dari gelas, mengelindingkan bola, berkatih untuk berdiri, berjalan dengan berpeganggan dan masih banyak lagi.

Dari stimulasi-stimulasi yang telah di paparkan di atas hendaknya para orang tua memberikan stimulasi pada anak-anaknya dengan cara yang menyenangkan dan gembira agar anak tidak merasa tertekan saat memperoleh stimulasi yang di ajarkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun